Untuk bumi yang lestari

Kabar Baru| 03 Maret 2021

Fans K-Pop Dirikan Kpop4Planet untuk Menyuarakan Krisis Iklim

Fans K-Pop mendirikan Kpop4Planet untuk bersuara mencegah krisis iklim. Anggotanya mencapai 100 juta.

Fans K-Pop berdemontrasi menentang omnibus law RUU Cipta Kerja tahun lalu (Dok: K-Pop Indonesia)

DI Hari Alam Liar Sedunia pada 3 Maret 2021, penggemar atau fandom (sebutan untuk fans) grup musik Korea (K-Pop) mendirikan Kpop4Planet (baca: K-Pop for Planet). Platform ini dibuat mengikuti penunjukkan PBB terhadap bintang K-Pop, Blackpink, mendukung Konferensi Tingkat Tinggi Iklim ke-26 atau COP di Skotlandia pada November 2021.

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan mencatat pada 2019, ada 1.799 klub fans K-Pop di 98 negara dengan jumlah anggota mencapai 100 juta orang. Ketika Blackpink diminta menyuarakan dukungan untuk COP-26 pada Februari lalu, seruannya telah ditonton oleh 2 juta pasang mata.

Konstruksi Kayu

Dengan jumlah penggemar hallyu, gelombang budaya Korea ke seluruh dunia, pemerintah Indonesia dan Korea juga berencana memakai kekuatan jaringan fans band Korea untuk mempromosikan proteksi lingkungan. Niat itu disampaikan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya saat berkunjung ke Korea Selatan pada 19 Juni 2019.

Menurut Nurul Sarifah, penggemar K-Pop Indonesia, tujuan pembuatan platform Kpop4Planet untuk mendorong generasi muda lebih peduli pada pemanasan global yang menjadi masalah terbesar dunia hari ini. “Kami adalah generasi yang paling terpengaruh oleh keputusan para pemimpin dunia,” kata penggagas Kpop4Planet ini. “Berjuang mewujudkan keadilan iklim berarti memperjuangkan masa depan kita.”

Platform Kpop4Planet bertujuan menjadi platform nomor satu K-popers di seluruh dunia untuk berkumpul, berdiskusi, dan belajar tentang krisis iklim, serta bergerak bersama mengambil tindakan dengan para fandom yang berpikiran sama. Dengan semangat aktivisme K-pop yang unik dan kuat, kata Nurul, akan berupaya mendorong para pelaku bisnis dan pemerintah mengambil tindakan demi masa bumi.

Pembentukan platform Kpop4Planet mendapat dukungan Suk-bum Park, Sekretaris Jenderal UNGC network Korea. “Sebuah kampanye kreatif untuk meningkatkan kesadaran perubahan iklim dengan K-popers di seluruh dunia,” katanya dalam rilis Kpop4Planet. “Kami percaya Kpop4Planet akan memicu gerakan yang lebih besar dari berbagai lapisan dan para pemangku kepentingan untuk melakukan perubahan besar.”

Para fans K-Pop sesungguhnya tak asing dengan isu krisis iklim. Beberapa K-popers adalah aktivis keadilan iklim di banyak organisasi dunia seperti Youth4ClimateAction yang berkaitan dengan gerakan anak-anak muda Eropa yang dihela Greta Thunberg, juru bicara iklim paling terkemuka.

Karena itu mereka memahami apa yang sedang terjadi dunia. “Kami sangat khawatir dengan krisis iklim,” kata Nayeon Kim, NCTzen Korea (fans NCT Dream) yang tergabung dalam Fridays for Future Korea Selatan. “Masalah ini tidak bisa kita abaikan, kami akan membuat perbedaan besar."

Semangat yang sama datang dari Arendeelle, ELF Indonesia (fans Super Junior(. Ia mengatakan bahwa bekerja sama dengan Kpop4Planet akan meningkatkan kesadaran anak muda akan isu perubahan iklim. “Kami akan saling membantu dan bergerak bersama kedepan dengan anggota kami di berbagai wilayah dan fandom lainnya di Indonesia,” kata dia. 

Atau optimisme Jazz, Blink Filipina (fans Blackpink). Ia berharap Kpop4Planet menyatukan seluruh fans K-Pop di seluruh dunia. “Ayo gunakan suara kita! Sebarkan kesadaran, donasi, pelajari lebih lanjut, dukung kampanye lingkungan, dan cobalah membuat perbedaan setiap hari. Ada banyak yang dipertaruhkan, jadi kita harus bertindak sekarang,” kata Jazz.

Fans K-Pop menanam pohon ketika merayakan ulang tahun Jimin, anggota band BTS (Foto: Dok. K-Pop Indonesia)

Dalam beberapa tahun terakhir para fans K-Pop juga telah aktif berbicara soal penyelamatan lingkungan. Beberapa di antaranya:

  • #SavePapuaForest: K-popers Indonesia membuat hashtag populer di Twitter melawan perusahaan Korea Selatan yang diduga membakar 57.000 hektare hutan di Papua.
  • Reboisasi hutan dunia: K-popers global sering menggalang dana menanam pohon sebagai tanda cinta untuk idola mereka pada hari istimewa, seperti aktivitas di Korea, Indonesia, Cina.
  • Restorasi hutan: Fandom Seventeen, Carats, telah menggalang dana untuk memulihkan hutan akibat kebakaran di provinsi Gangwon, Korea timur. Mereka mengumpulkan US$ 6.300 atau Rp 90 juta dari 400 donor, dua kali lipat dari target awal.
  • Pengumpulan donasi untuk korban bencana iklim ekstrem: EXO-Ls, Blinks, ARMY, dan lainnya berdonasi untuk membantu korban banjir dan topan di Thailand (2019), India (2019), Filipina (2020), dan Indonesia (2021).

Selain itu K-popers juga peduli dengan alam liar dan keanekaragaman hayati. Mereka mencari cara untuk melindungi satwa liar atas nama idola favorit mereka. Untuk itulah, kata Nurul, Kpop4Planet meluncur pada Hari Alam Liar Sedunia.

Fans Monsta X dan Wonho, Monbebe dan Wenee, mengadopsi hewan yang terancam punah dan membuat "kebun binatang" online untuk mencatat pencapaian aksi tersebut. Sementara para Army, fans BTS, banyak berdonasi dan mengadopsi hewan untuk menghormati grup idola mereka. Kpop4Planet mengukuhkan aktivitas prolingkungan K-popers.

BERSAMA MELESTARIKAN BUMI

Ketika informasi makin marak, peristiwa-peristiwa tak lagi berjarak, jurnalisme kian penting untuk memberikan perspektif dan mendudukkan soal-soal. Forest Digest memproduksi berita dan analisis untuk memberikan perspektif di balik berita-berita tentang hutan dan lingkungan secara umum.

Redaksi bekerja secara voluntari karena sebagian besar adalah mahasiswa dan alumni Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University yang bekerja di banyak profesi. Dengan visi "untuk bumi yang lestari" kami ingin mendorong pengelolaan hutan dan lingkungan yang adil dan berkelanjutan.

Dukung kami mewujudkan visi dan misi itu dengan berdonasi atau berlangganan melalui deposit Rp 50.000.




Redaksi

Topik :

Bagikan

Komentar



Artikel Lain