TIGA siklon tropis mengepung Indonesia pada akhir November dan Desember 2021. Badai tropis Nyatoh di utara Papua, badai tropis Teratai di Lampung dan ketiga, bibit siklon 94W di Sumatera Utara dan Aceh yang berpotensi terjadi dalam waktu dekat.
"Dampak siklon ini terjadi hujan lebat disertai kilat petir dan angin kencang," kata Kepada Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati dalam jumpa pers, Rabu 1 Desember.
Selain hujan lebat, siklon tropis juga mengakibatkan gelombang tinggi di perairan di wilayah Lampung, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Banten dan Jawa Barat.
Tinggi gelombang bisa mencapai 2,5 sampai 4 meter. Bahkan di Laut Natuna yang terdampak siklon Nyatoh bisa mencapai 6 meter.
BMKG sudah menyiapkan mitigasi, antara lain, menyediakan tiga radar khusus untuk memperketat monitoring arah kecepatan arus dan tinggi gelombang pada zona-zona penyeberangan.
BMKG juga melakukan pelatihan kepada operator 22 pelabuhan yang vital.
"Para nakhoda akan mendapatkan informasi secepat mungkin untuk mencegah adanya kecelakaan," tutur Dwikorita.
Dwikorita juga meminta masyarakat menghindari wilayah-wilayah rentan yang terdampak langsung, seperti lembah sungai, lereng yang rawan longsor, pohon yang mudah tumbang. "Waspadai banjir, banjir bandang, banjir rob dan tanah longsor," kata Dwikorita.
Munculnya siklon tropis adalah efek dari fenomena La Niña. La Niña terjadi karena mendinginnya suhu muka laut di samudera Pasifik bagian tengah dan timur hingga melewati batas normal.
Frekuensi La Niña kini makin pendek dengan durasi lebih panjang. Pada 1950-1980, La Niña terjadi 5-7 tahun sekali. Kemudian pada 1981-2019 menjadi 2-3 tahun
Sekarang La Niña bisa dibilang menjadi tiap tahun, karena 2020 terjadi dan tahun 2021 terjadi lagi. Ini bukti nyata perubahan iklim.
BMKG juga menyampaikan potensi cuaca untuk satu minggu sebelum natal, yakni 18-24 Desember 2021 hampir seluruh provinsi di Sumatera dan Jawa hingga NTT akan mengalami hujan lebat.
Kemudian, pada 25 Desember 2021-8 Januari 2022 hampir seluruh provinsi di Indonesia mengalami hujan lebat. Siklon tropis adalah siklus alam yang makin tak terkendali akibat krisis iklim.
BERSAMA MELESTARIKAN BUMI
Ketika informasi makin marak, peristiwa-peristiwa tak lagi berjarak, jurnalisme kian penting untuk memberikan perspektif dan mendudukkan soal-soal. Forest Digest memproduksi berita dan analisis untuk memberikan perspektif di balik berita-berita tentang hutan dan lingkungan secara umum.
Redaksi bekerja secara voluntari karena sebagian besar adalah mahasiswa dan alumni Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University yang bekerja di banyak profesi. Dengan visi "untuk bumi yang lestari" kami ingin mendorong pengelolaan hutan dan lingkungan yang adil dan berkelanjutan.
Dukung kami mewujudkan visi dan misi itu dengan berdonasi atau berlangganan melalui deposit Rp 50.000.
Penggerak @Sustainableathome
Topik :