Untuk bumi yang lestari

Kabar Baru| 20 Desember 2021

Banjir Terburuk di Malaysia

Curah hujan satu hari sama dengan satu bulan. Terjadi 100 tahun sekali.

Banjir Malaysia (Foto: Ashraf Noor Azam/REUTERS via Today Online)

SELAMA 20 tahun tinggal di Kampung Melayu Subang, Selangor, Malaysia, Marniza Othman tak pernah merasakan kebanjiran. Namun pada hari Sabtu, 18 Desember, ia merasakan pengalaman pertama air masuk ke rumahnya.

Marniza menyadari ketika sekitar pukul 4 sore, air perlahan masuk ke ruang keluarga lewat pintu depan bersama kelabang dan kecoak. Dalam waktu 20 menit air makin tinggi, saat itulah Marniza sadar bahwa situasi menjadi genting.

Konstruksi Kayu

"Saya minta dua anak saya untuk naik ke kursi makan, sementara anak bungsu saya yang berusia dua tahun bersama saya," kata Marniza kepada CNA. Sementara suaminya mencari bantuan.

Sebelum air mencapai setinggi pinggangnya, suaminya datang mengevakuasi lalu membawa mereka mengungsi ke rumah keluarga yang tak terendam. "Saya hanya membawa baju anak, telepon dan dompet, selebihnya saya tinggal," kata Marniza.

Marniza satu dari ribuan warga Malaysia yang terpaksa mengungsi setelah hujan lebat pada Jumat dan Sabtu pekan lalu. Menurut data pemerintah Malaysia, ada sekitar 30.000 orang dari delapan negara bagian terdampak banjir besar.

Selangor, negara bagian terkaya yang mengelilingi ibu kota Malaysia, Kuala Lumpur, juga terkepung banjir. Sekitar 10.000 penduduk Selangor mengungsi.

"Curah hujan satu hari di Selangor kemarin seperti curah hujan rata-rata selama satu bulan," kata Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob dalam konferensi pers, Minggu 19 Desember 2021.

Menurut Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan dan Air Malaysia Zaini Ujang, hujan lebat terjadi akibat aliran monsoon dan tekanan dari sistem siklon tropis di Laut Cina Selatan. Departemen Meteorologi mendeteksi pada 12 Desember.

Pada 16 Desember, siklon tropis mendekati Pahan dan melintasi Peninsula Malaysia, menyebabkan udara lembab dan hujan terus turun di wilayah Peninsula.

"Ini anomali, sebab biasanya pada musim hujan hanya daerah pantai Timur yang mengalami hujan lebat, tapi sekarang seluruh negara bagian di Peninsula hujan lebat," kata Zaini kepada media, Minggu 19 Desember.

Berdasarkan laporan Bernama, stasiun pemantau Sentul mencatat wilayah dengan curah hujan tertinggi adalah Selangor-KL yakni 363 milimeter, setelah itu Gombak (247 milimeter), Jinjang (258 milimeter) dan Sungai Bonus Jalan Tun Razak (273 milimeter).

Curah hujan wilayah Selangor-Kuala Lumpur dalam satu tahun rata-rata 2.400 milimeter. Bila kemarin tercatat 363 milimeter, artinya hujan rata-rata dalam satu bulan terjadi dalam satu hari. "Ini hanya terjadi 100 tahun sekali," ujar Zaini.

Dari prediksi, curah hujan akan menurun seiring bergesernya sistem siklon tropis ke arah Laut Andaman. Meski siklon tropis menjauh, beberapa wilayah masih diguyur hujan dengan curah yang lebih ringan. 

Banjir terburuk di Malaysia antara lain terjadi Pahang, Melaka, Negeri Sembilan, Trengganu, Kelantan, Perak. Akibatnya, puluhan ribu penduduk mengungsi, jalanan terputus dan ribuan rumah dan kendaraan terendam. Lebih dari 66 ribu personel gabungan dari polisi, tentara dan pemadam kebakaran dikerahkan untuk membantu dan mengevakuasi warga.

Banjir besar adalah satu satu dampak dari perubahan iklim. Menurut laporan Bank Dunia, banjir adalah bencana yang paling mengancam Malaysia. Frekuensi dan banjir ekstrem akan terus meningkat di Malaysia, seiring naik suhu global. 

BERSAMA MELESTARIKAN BUMI

Ketika informasi makin marak, peristiwa-peristiwa tak lagi berjarak, jurnalisme kian penting untuk memberikan perspektif dan mendudukkan soal-soal. Forest Digest memproduksi berita dan analisis untuk memberikan perspektif di balik berita-berita tentang hutan dan lingkungan secara umum.

Redaksi bekerja secara voluntari karena sebagian besar adalah mahasiswa dan alumni Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University yang bekerja di banyak profesi. Dengan visi "untuk bumi yang lestari" kami ingin mendorong pengelolaan hutan dan lingkungan yang adil dan berkelanjutan.

Dukung kami mewujudkan visi dan misi itu dengan berdonasi atau berlangganan melalui deposit Rp 50.000.




Penggerak @Sustainableathome

Topik :

Bagikan

Terpopuler

Komentar



Artikel Lain