Untuk bumi yang lestari

Kabar Baru| 09 Maret 2022

Seberapa Kuat Vaksin Menahan Infeksi Omicron?

Varian omicron bisa mengelabui kekebalan vaksin. Tenang! Fatalitas lebih rendah untuk mereka yang vaksin lengkap.

Vaksinasi cara terbaik mencegah dampak infeksi virus corona (Ilustrasi: The Digital Artis/Pixabay)

HINGGA 8 Maret 2022, virus corona SARS-Cov-2 telah menginfeksi 5,5 juta orang Indonesia, 2,7% di antaranya meninggal. Varian omicron lebih mudah menular dibanding delta, meski tak lebih mematikan. Karena itu vaksin omicron tak terlalu ampuh mencegah penularan varian ini dibanding delta.

Menurut studi di jurnal MedRvix, hampir 50% orang yang terinfeksi varian omicron lebih mungkin menginfeksi orang yang tinggal bersama mereka daripada individu yang terinfeksi varian delta.

Konstruksi Kayu

Meluasnya vaksin membuat virus corona juga kian kebal. Studi tersebut menunjukkan bahkan vaksin booster lebih lemah menangkal omicron ketimbang delta. Para ahli menduga penyebaran varian omicron lebih cepat dibanding delta karena varian virus corona itu punya kemampuan menghindari kekebalan yang ditimbulkan vaksin. 

Para peneliti di Badan Keamanan Kesehatan Inggris menganalisis data pada 51.281 orang yang dites positif omicron atau delta antara 5-11 Desember 2021 dan 151.592 kontak dekat mereka. Hasilnya, omicron memang lebih mudah menular dibanding delta.

Analisis studi itu menemukan bahwa orang yang terinfeksi delta menyebarkan virus kepada 11% orang yang tinggal satu rumah sebanyak. Sementara omicron menyebarkan ke hampir 16%. Itu berarti ada peningkatan risiko 48% untuk menularkan virus saat terinfeksi Omicron dibandingkan dengan Delta.

Perbedaan itu lebih mencolok di luar rumah. Orang yang terinfeksi delta menyebarkan infeksi ke sekitar 4% orang yang melakukan kontak, sedangkan mereka yang terinfeksi omicron menularkannya ke 8% orang di luar rumah.

Para peneliti menganalisis pengaruh vaksinasi terhadap peluang penularan antar dua varian Covid-19 ini. Anggota rumah tangga yang tidak divaksinasi 23% lebih mungkin terinfeksi omicron daripada delta. Namun, mereka yang mendapatkan tiga dosis vaksin juga tetap terpapar. 

Vaksinasi tiga dosis ternyata kurang efektif mencegah penularan varian omicron dibanding delta. Anggota rumah tangga yang telah menerima tiga dosis vaksin SARS-CoV-2 dua kali lebih mungkin terinfeksi omicron dibandingkan delta.

Mereka yang terinfeksi varian omicron juga memungkinkan menularkan virus dua kali lebih mungkin dibanding delta, meskipun sudah mendapatkan tiga dosis vaksin.

Namun, vaksinasi tetap memiliki keunggulan. Mereka yang telah mendapatkan vaksinasi terhindar dari dampak fatal dari infeksi virus. Tiga dosis, menurut studi ini, lebih mungkin bisa menghindarkan dampak fatal dibanding dua atau satu dosis vaksin. 

Setelah dosis ketiga, sekitar 32% anggota rumah tangga kecil kemungkinan terinfeksi delta, sementara omicron hanya 12% dibanding mereka yang hanya menerima dua dosis vaksin.

Orang yang menerima suntikan vaksin dosis ketiga, 38% lebih kecil kemungkinannya untuk menyebarkan infeksi Delta ke anggota rumah yang lain, dan 22% lebih kecil kemungkinannya menularkan infeksi omicron dibandingkan mereka yang hanya mendapat dua suntikan vaksin. 

Delta vs omicron

Meskipun penelitian ini menunjukkan bahwa vaksin SARS-CoV-2 memberikan perlindungan terbatas pada infeksi omicron, penelitian lain menunjukkan bahwa vaksin tersebut efektif dalam mencegah penyakit parah yang disebabkan oleh kedua varian tersebut, kata Leo Poon, ahli virologi di Universitas Hong Kong.

Para peneliti masih menyelidiki subvarian BA.1 varian omicron, yang disebut BA.2, karena diduga lebih trengginas. “Vaksinasi masih merupakan salah satu langkah paling efektif untuk melindungi diri kita sendiri dari penyakit parah, rawat inap, dan kematian,” kata Leo Poon.

BERSAMA MELESTARIKAN BUMI

Ketika informasi makin marak, peristiwa-peristiwa tak lagi berjarak, jurnalisme kian penting untuk memberikan perspektif dan mendudukkan soal-soal. Forest Digest memproduksi berita dan analisis untuk memberikan perspektif di balik berita-berita tentang hutan dan lingkungan secara umum.

Redaksi bekerja secara voluntari karena sebagian besar adalah mahasiswa dan alumni Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University yang bekerja di banyak profesi. Dengan visi "untuk bumi yang lestari" kami ingin mendorong pengelolaan hutan dan lingkungan yang adil dan berkelanjutan.

Dukung kami mewujudkan visi dan misi itu dengan berdonasi atau berlangganan melalui deposit Rp 50.000.




Redaksi

Topik :

Bagikan

Komentar



Artikel Lain