Untuk bumi yang lestari

Kabar Baru| 04 Juli 2022

Pesut Mahakam Perlu Kawasan Konservasi

Populasi pesut Mahakam terancam. Perlu kawasan konservasi.

Anak pesut mahakam sedang berenang (Foto: Yayasan Konservasi RASI)

PESUT Mahakam (Orcaella brevirostris) merupakan mamalia air tawar yang berbentuk seperti lumba-lumba di sungai Mahakam, Kalimantan. Populasinya terancam punah akibat jumlahnya yang terus menurun. Diperlukan kawasan konservasi untuk mencegah kepunahan pesut Mahakam.

Populasi pesut Mahakam pada 2021, menurut Yayasan Konservasi RASI, sekitar 67 individu. Angka diperoleh melalui survei dan pengamatan langsung. Jika dilihat dari 2016, populasi pesut Mahakam cenderung melandai karena angka kematian dan kelahirannya relatif seimbang.

Konstruksi Kayu

Menurut Novitasari dari Yayasan Konservasi RASI, lebih dari 70% kematian pesut Mahakam akibat jaring nelayan sisanya yaitu dari lalu lalang ponton. "Kematian lainnya dari faktor tidak langsung seperti pencemaran air dari sampah dan pembuangan limbah,” kata dia.

Kematian pesut oleh jaring nelayan jenis gillnet atau rengge acap tak disadari nelayan yang memasangnya. Dari beberapa kasus, pesut terjerat saat malam sehingga tidak bisa naik ke permukaan. Walhasil, esoknya pesut sudah ditemukan mati. “Nelayan sudah kami edukasi untuk menambahkan alat banana pinger untuk mengusir pesut menjauh dari jerat. Setelah nelayan memakainya, tidak ada kasus pesut terjerat,” kata Novita.

Agar tak terjadi kematian pesut akibat jerat, Novita mengusulkan pemerintah menyediakan kawasan konservasi khusus di darat maupun di air. Yayasan Konservasi RASI sudah mengajukan kawasan konservasi untuk pesut Mahakam ke Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Untuk kawasan konservasi air luasnya 42.667,99 hektare sementara kawasan konservasi darat berupa Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) seluas 170.030,55 hektare.

Menurut Novita, pembentukan KEE untuk habitat pesut Mahakam dan gambut masih berupa peta indikatif sementara zona konservasi air yang disebut Kawasan Perairan Wilayah Hulu Mahakam Kabupaten Kutai Kartanegara sudah sampai tahap menunggu pengesahan oleh KKP.

Pengesahan wilayah perairan hulu untuk konservasi pesut Mahakam ini, jika jadi, merupakan pertama kalinya dilakukan oleh KKP. “Sehingga pengesahannya jadi cukup lama karena kewenangannya masih belum jelas dipegang siapa,” kata Novita.

Kawasan konservasi pesut Mahakam bisa menghidupkan harapan menjaga populasinya. Pesut Mahakam memiliki peran ekologis yang tinggi bagi keberlangsungan ekosistem perairan dan menjadi sinyal untuk manusia jika air sedang pasang.

Populasi pesut Mahakam

Perilaku mencari makan di dasar perairan mengangkat tumbuhan yang sudah mati di dasar perairan sehingga ikan-ikan kecil mendapatkan makanan. Dengan kawasan konservasi pesut Mahakam, mamalia ini akan terlindung dari jerat nelayan dan gangguan lingkungan lainnya.

BERSAMA MELESTARIKAN BUMI

Ketika informasi makin marak, peristiwa-peristiwa tak lagi berjarak, jurnalisme kian penting untuk memberikan perspektif dan mendudukkan soal-soal. Forest Digest memproduksi berita dan analisis untuk memberikan perspektif di balik berita-berita tentang hutan dan lingkungan secara umum.

Redaksi bekerja secara voluntari karena sebagian besar adalah mahasiswa dan alumni Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University yang bekerja di banyak profesi. Dengan visi "untuk bumi yang lestari" kami ingin mendorong pengelolaan hutan dan lingkungan yang adil dan berkelanjutan.

Dukung kami mewujudkan visi dan misi itu dengan berdonasi atau berlangganan melalui deposit Rp 50.000.




Alumni Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University

Topik :

Bagikan

Komentar



Artikel Lain