Untuk bumi yang lestari

Kabar Baru| 27 Juli 2022

Pemotongan Bersyarat Cara Terbaik Stop Wabah PMK

Pemotongan bersyarat hewan yang terinfeksi wabah PMK bisa mencegah virus meluas. Peternak akan mendapat ganti biaya.

Sapi

SATUAN Tugas Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku (Satgas PMK) menyebutkan pemotongan bersyarat hewan ternak yang terinfeksi PMK sebagai salah satu upaya terbaik mencegah wabah meluas. Apa itu pemotongan bersyarat?

Bali dan Kalimantan Tengah merupakan provinsi tertinggi yang melakukan pemotongan bersyarat ternak positif PMK. Bali melakukan pemotongan bersyarat sebanyak 99,46% pada 551 kasus. Sementara di Kalimantan Tengah pemotongan bersyarat sebanyak 46,98% pada 465 kasus. “Daerah-daerah yang menggencarkan potong bersyarat di awal kasus lebih baik dari pada yang tidak melakukannya,” kata Wiku Adisasmito, juru bicara Satgas PMK, 26 Juli 2022.

Konstruksi Kayu

Wiku mengatakan bahwa langkah ini dapat ditiru daerah-daerah lain dalam konteks pengendalian wabah PMK. Hewan yang dipotong bersyarat akan diganti sebesar Rp 10 juta untuk sapi dan kerbau, Rp 1,5 juta untuk kambing dan domba dan Rp 2 juta untuk babi.

Pemotongan bersyarat adalah penyembelihan hewan ternak terinfeksi PMK dengan memperhatikan prosedur protokol kesehatan. Beberapa prosedur pemotongan bersyarat:

Tempat pemotongan bersyarat hewan terinfeksi PMK:

  1. Dilakukan di tempat hewan berada
  2. Keputusan dokter hewan berwenang atau yang ditunjuk menyatakan:
    a. Hewan tidak dapat disembuhkan
    b. Hewan dalam kondisi ambruk
  3. Pemotongan dilaksanakan terpisah dari hewan hidup lainnya

Proses pemotongan bersyarat ternak terinfeksi PMK:

  1. Memperhatikan kesejahteraan hewan dan keselamatan petugas serta lingkungan
  2. Pemotongan di bawah pengawasan dokter hewan
  3. Tetap melakukan pemeriksaan setelah penyembelihan
  4. Pemisahan tulang dan getah kelenjar bening (deglanding dan deboning). Jika tidak memungkinkan daging direbus selama 30 menit dengan air mendidih

Kebersihan dalam pemotongan bersyarat ternak terinfeksi PMK:

  1. Semua orang yang terlibat dalam proses pemotongan memakai alat pelindung diri (APD)
  2. Limbah ditampung dan tidak dibuang ke lingkungan. Ditampung di dalam lubang atau wadah yang disemprot disinfektan
  3. Tempat pemotongan dan peralatan dibersihkan dan disemprot disinfektan setelah proses pemotongan
  4. Semua orang yang menangani pemotongan bersyarat harus selalu menjaga kebersihan personal serta kebersihan dan sanitasi lingkungan
  5. APD harus ditanggalkan dan dibuang dalam lubang untuk dimusnahkan

Selain pemotongan bersyarat, menurut Wiku, pengamanan biosecurity dan vaksinasi adalah cara berikutnya meredam wabah PMK. “Biosecurity yang ketat dan tepat adalah dengan melakukan deinfeksi pada alat-alat peternakan secara berkala,” katanya.

Desinfeksi kandang bisa dilakukan dengan menggunakan asam sitrat atau asam borat yang dicampur dengan satu liter air dan disemprotkan pagi selama dua hari sekali.

Desinfeksi alas kaki menggunakan foot bath atau floor mat. Sementara desinfeksi pakaian dengan merendam dan mencuci pakaian setelah dari satu kandang. “Setiap orang yang ingin pindah dari kandang satu ke kandang lainnya tidak boleh menggunakan atribut kandang yang sama. Virus bisa terbawa oleh orang-orang dan menginfeksi hewan di kendang yang berbeda,” kata Wiku.

Juga desinfeksi kendaraan dengan penyemprotan dengan produk desinfektan dan antiseptik. Sementara membersihkan diri dengan mencuci tangan dan  menggunakan sabun.

Bentuklain biosecurity adalah mengawasi lalu lintas hewan ternak dan manusia. Hewan ternak dari zona merah tidak boleh berpindah ke zona kuning dan hijau. Hewan ternak di zona kuning dilarang bergerak ke zona hijau. Hewan dari zona hijau boleh bergerak ke zona merah dan kuning.

Khusus untuk Bali, produk hewan ternak olahan dilarang keluar masuk untuk mengamankan provinsi yang akan menggelar G20 pada akhir tahun ini.

Pemerintah juga hendak menggencarkan vaksinasi untuk zona merah dan kuning, terutama di sentra bibit dan sapi perah. Vaksinasi terbanyak akan dilakukan provinsi Jawa Timur dengan jumlah sekitar 2.500 vaksinasi per hari menggunakan 800 tim di tingkat kabupaten dan kota. “Laju vaksinasi yang bagus ini diharapkan diikuti provinsi, kabupaten/kota melalui sinergi dan konsolidasi,” katanya,

Meluasnya PMK memberikan dampak ekonomi yang besar, meski jarang ada kasus menular kepada manusia. “Akibat PMK bukan angka tanpa makna bagi peternak. Banyak yang bergantung pada hewan ternak atau produk dari hewan ternaknya,” kata Wiku. Dia juga mengingatkan jangan sampai ada pihak-pihak yang mengambil keuntungan pribadi dan menakut-nakuti peternak agar bisa membeli hewan dengan harga murah.

Satgas PMK juga mendorong masyarakat agar tidak khawatir mengkonsumsi daging selama “merebus daging 30 menit dalam air mendidih,” kata Wiku.

Hingga 27 Juli 2022, situs BNPB mencatat ada 426.477 hewan ternak terpapar PMK. Dengan jumlah pemotongan bersyarat sebesar 6.021 ekor dan mati 3.766 ekor. Total ada 265 kabupaten/kota terinfeksi di 22 Provinsi.

BERSAMA MELESTARIKAN BUMI

Ketika informasi makin marak, peristiwa-peristiwa tak lagi berjarak, jurnalisme kian penting untuk memberikan perspektif dan mendudukkan soal-soal. Forest Digest memproduksi berita dan analisis untuk memberikan perspektif di balik berita-berita tentang hutan dan lingkungan secara umum.

Redaksi bekerja secara voluntari karena sebagian besar adalah mahasiswa dan alumni Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University yang bekerja di banyak profesi. Dengan visi "untuk bumi yang lestari" kami ingin mendorong pengelolaan hutan dan lingkungan yang adil dan berkelanjutan.

Dukung kami mewujudkan visi dan misi itu dengan berdonasi atau berlangganan melalui deposit Rp 50.000.




Alumni Institut Teknologi Bandung dan Universitas Indonesia

Topik :

Bagikan

Komentar



Artikel Lain