Untuk bumi yang lestari

Kabar Baru| 02 Agustus 2022

Padi 9G IPB untuk Lahan Kering

Varietas baru padi 9G IPB tahan tumbuh di lahan kering. Cocok di lahan marginal.

Padi 9G IPB (Foto: IPB University)

IPB University meluncurkan varietas padi terbaru, yaitu padi 9G IPB. Ini temuan baru IPB atas padi unggul berupa padi gogo atau padi lahan kering.

Arif Satria, Rektor IPB University, menerangkan bahwa padi 9G IPB bisa menjadi kontribusi pangan di atas lahan marginal. Menurut data Balai Penelitian Tanah Balai Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian, luas lahan marginal di Indonesia mencapai 157.246.565 hektare. “Lahan marginal harus bisa dimanfaatkan agar mendukung ketahanan pangan nasional,” ujar Arif Satria pada peluncuran varietas padi 9G IPB, 29 Juli 2022.

Konstruksi Kayu

Konversi lahan sawah nasional secara masif menjadi infrastruktur juga menjadi alasan perlunya alternatif lahan lain untuk produksi pangan. Ekosistem lahan kurang subur yang berada pada lahan kering menjadi kurang perhatian karena biaya untuk pengurusan lahan relatif mahal. “Dengan demikian munculnya varietas IPB 9G ini bisa menjadi jawaban,” ujar Hajrial Aswidinoor, Ketua Tim Peneliti Varietas IPB 9G.

Varietas padi IPB 9G memiliki potensi hasil pada lahan darat mencapai 9,09 ton per hektare dengan produktivitas rata-rata 6,09 ton per hektare. Tingkat potensi produktivitas ini sudah lebih tinggi dari beberapa varietas unggul padi umumnya dan jauh lebih tinggi dari produktivitas padi gogo lokal yang dibudidayakan oleh petani. Tekstur nasinya, kata Hajrial, pulen seperti halnya kualitas yang umum disukai masyarakat.

Varietas IPB 9G memiliki rendemen beras pecah kulit 75%, rendemen beras giling 67% dan rendemen beras kepala 79% dengan kadar amilosa 21,1%.

Varietas padi 9G IPB memiliki karakter agak tahan terhadap hama wereng batang coklat (WBC) biotipe 2 dan 3. Terhadap penyakit, varietas padi IPB 9G tahan terhadap blas ras 073 dan agak tahan terhadap blas ras 033, 001, dan 051, namun rentan terhadap blas ras 133,173, 013, 041, dan 023.

Menurutnya Hajrial, varietas padi IPB 9G ini toleran terhadap kondisi keracunan aluminium 40 ppm, namun agak peka terhadap kekeringan. Varietas ini bisa beradaptasi baik di lahan kering subur dan lahan kering masam dataran rendah sampai 700 meter di atas permukaan laut.

“Adanya varietas padi IPB 9G diharapkan produktivitas padi di lahan gogo dapat meningkat. Pada kondisi saat ini yang ketersediaan pangan dunia dan nasional menghadapi ancaman serius (akibat perang, perubahan iklim, dsb), inovasi varietas ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih nyata dalam menjaga dan meningkatkan produksi beras nasional,” Ujar Hajrial. 

Keunggulan lain varietas padi IPB 9G adalah bersifat amfibi. Maksudnya, selain baik untuk lahan kering/gogo, varietas ini berproduksi baik pula jika ditanam pada lahan sawah irigasi. Dari pertanaman-pertanaman yang dicoba oleh petani, produktivitasnya pada lahan sawah irigasi mencapai 10 ton per hektare, bahkan ada yang mencapai angka ubinan 12 ton per hektare.
 
“IPB University berharap varietas padi IPB 9G ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dalam produksi padi di lahan darat. Pada pemanfaatan pertanaman pada lahan darat, seperti data ketahanan terhadap penyakit blas yang agak bervariasi pada beberapa ras di atas, para pengguna benih varietas ini diharapkan dapat mengamati ketahanan penyakit blas untuk lokasi pemakaian lahan budidayanya,” ujar Hajrial.

Hal tersebut menjadi penting mengingat penyakit blas merupakan salah satu kendala utama dalam budidaya padi di lahan darat/gogo. “Untuk persawahan irigasi biasa, selain varietas padi IPB 3S, varietas padi IPB 9G ini dapat menjadi alternatif pergiliran varietas dengan hasil yang juga unggul,” kata Hajrial.

BERSAMA MELESTARIKAN BUMI

Ketika informasi makin marak, peristiwa-peristiwa tak lagi berjarak, jurnalisme kian penting untuk memberikan perspektif dan mendudukkan soal-soal. Forest Digest memproduksi berita dan analisis untuk memberikan perspektif di balik berita-berita tentang hutan dan lingkungan secara umum.

Redaksi bekerja secara voluntari karena sebagian besar adalah mahasiswa dan alumni Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University yang bekerja di banyak profesi. Dengan visi "untuk bumi yang lestari" kami ingin mendorong pengelolaan hutan dan lingkungan yang adil dan berkelanjutan.

Dukung kami mewujudkan visi dan misi itu dengan berdonasi atau berlangganan melalui deposit Rp 50.000.




Alumni Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University

Topik :

Bagikan

Komentar



Artikel Lain