Untuk bumi yang lestari

Kabar Baru| 15 November 2022

Biaya Awal Pensiun PLTU Batu Bara Rp 56,1 Triliun

Pensiun PLTU batu bara tahap awal butuh biaya lebih dari Rp 50 triliun.  

Energi bersih (Ilustrasi: FD)

UNTUK tahap awal, pemerintah menargetkan pensiun dini Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batu Bara sebanyak 15 gigawatt sebagai bagian dari transisi energi kotor ke energi terbarukan. Di sela acara Pertemuan G20 Bali, pemerintah Indonesia menerima bantuan US$ 500 juta atau Rp 7,7 triliun (kurs Rp 15.500)dari Climate Investment Fund

Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, dana tersebut cukup untuk menggantikan 2 gigawatt listrik kotor batu bara dengan energi bersih. "Dana ini akan menggerakkan lebih dari US$ 4 miliar mempercepat penghentian PLTU batu bara,” katanya di sela acara G20 di Bali, 14 November 2022.

Konstruksi Kayu

Sri mengatakan bahwa pemerintah telah mengidentifikasi 15 GW PLTU yang akan dipensiunkan lebih awal untuk mengurangi emisi karbon hingga 50 juta ton pada 2030 atau 160 juta ton pada 2040. Artinya, anggaran tersebut baru bisa menghentikan 13% PLTU batu bara.

Pengumuman dana CIF bersamaan dengan peluncuran resmi Energy Transition Mechanism (ETM) Country Platform. "ETM Country Platform menekankan pentingnya transisi dari energi fosil ke energi bersih dengan mengedepankan prinsip keadilan," kata Sri Mulyani.

Transisi energi yang akan terjadi, kata Sri, akan menimbang tiga hal: tidak memberatkan PLN, tidak memberatkan masyarakat melalui tarif listrik, sekaligus mereduksi emisi gas rumah kaca.

Pemerintah Indonesia menunjuk PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) sebagai manajer ETM Country Platform untuk mengembangkan kerangka kerja pembiayaan dan investasi untuk program ini.

Sejauh ini Bloomberg Philantrophies and Climate Work Foundations, Global Energy Transition Initiative, UK Mentari dan Global Energy Alliance for People and Planet telah menjadi mitra hibah Indonesia dalam program ini.

Kemudian ada Asian Development Bank (ADB, Bank Dunia, Islamic Development Bank, CIF, HSBC, Standard Chartered dan Japan Bank for Internasional Cooperation telah menjadi mitra pembiayaan.

Sementara dari mitra pengetahuan dan teknis ada USAID, Global Green Growth Institute, UNDP, Rocky Mountain Institute, Climate Bonds Initiative dan Climate Policu Intiative. Indonesia Investment Authority menjadi mitra investasi dalam program ini.

Dalam peluncuran tersebut, Asian Development Bank (ADB) juga menandatangani nota kesepahaman menjajaki pensiun dini PLTU yang dimiliki oleh produsen listrik swasta (IPP) Cirebon-1. PLTU 660 megawatt milik PT Cirebon Electric Power yang mulai beroperasi sepuluh tahun lalu.

Sri Mulyani menjelaskan bahwa ETM Country Platform merupakan bentuk komitment Indonesia terhadap Perjanjian Paris 2015 dalam mengurangi emisi karbon dari sektor energi. Komitmen itu juga sudah disampaikan ke PBB melalui Enhanced NDC (Nationally Determined Contribution).

NDC adalah komitmen tiap negara menurunkan emisi karbon sebagai upaya bersama mencegah krisis iklim yang ditandai dengan naiknya suhu bumi 1,5-20 Celsius dibanding era pra industri 1800-1850 pada 2030.

Dalam enhanced NDC, target penurunan emisi karbon ditingkatkan dari 29% menjadi 31,89% dari produksi emisi 2,87 miliar ton setara CO2. Target NDC itu adalah target 2030 menurunkan emisi karbon dengan usaha sendiri.

Dengan adanya bantuan asing, target ini akan naik dari 41% menjadi 43,2%. Target-target baru ini akan dibahas dalam Konferensi Iklim COP27 di Sharm El-Sheikh Mesir pada awal hingga pertengahan November 2022.

Pensiun PLTU batu bara merupakan salah satu cara dalam transisi energi kotor ke energi hijau. Meski bukan penyumbang emisi gas rumah kaca terbesar, sektor energi membutuhkan dana paling banyak untuk menaikkan bauran energi fosil menjadi energi terbarukan.

Ikuti perkembangan terbaru soal transisi energi di tautan ini.

BERSAMA MELESTARIKAN BUMI

Ketika informasi makin marak, peristiwa-peristiwa tak lagi berjarak, jurnalisme kian penting untuk memberikan perspektif dan mendudukkan soal-soal. Forest Digest memproduksi berita dan analisis untuk memberikan perspektif di balik berita-berita tentang hutan dan lingkungan secara umum.

Redaksi bekerja secara voluntari karena sebagian besar adalah mahasiswa dan alumni Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University yang bekerja di banyak profesi. Dengan visi "untuk bumi yang lestari" kami ingin mendorong pengelolaan hutan dan lingkungan yang adil dan berkelanjutan.

Dukung kami mewujudkan visi dan misi itu dengan berdonasi atau berlangganan melalui deposit Rp 50.000.




Alumni Institut Teknologi Bandung dan Universitas Indonesia

Topik :

Bagikan

Komentar



Artikel Lain