Untuk bumi yang lestari

Pojok Restorasi| 22 Februari 2023

Potensi Budi Daya Damar Laki-Laki

Indonesia lokasi endemis pohon damar laki-laki. Pusatnya di Papua.

Araucaria cunninghamii atau damar laki-laki

NAMA populernya “damar laki-laki”. Nama Latinnya Araucaria cunninghamii Aiton ex D. Don. Ia salah satu tanaman konifer atau pohon daun jarum asli Indonesia. Namun, sampai saat ini jenis ini belum banyak dikembangkan padahal sangat potensial untuk penghasil bahan baku industri kayu seperti pertukangan, furnitur, pulp dan kertas.

Dengan potensinya yang besar tersebut, banyak negara yang tertarik mengembangkan jenis A. cunninghamii. Sebaran alami damar laki-laki adalah hutan Papua, di daerah pegunungan. Selain “damar laki-laki”, tanaman ini memiliki nama populer lain “hoop pine”, “moreton bay pine”, “colonial pine”, “araucaria” dan “dorrigo pine”.

Konstruksi Kayu

Damar laki-laki merupakan jenis tanaman wilayah Pasifik. Karena itu selain di Papua, damar laki-laki juga tumbuh di Australia, Papua Nugini. Di Papua, penyebarannya mencakup Wamena, Jayapura, Nabire, Serui, Fakfak, Sorong dan Manokwari.

Areal yang mempunyai potensi sebagai areal konservasi in-situ dan sumber benih produktif damar laki-laki di Papua ada sebanyak 14 populasi, yaitu di Gunung Dakrau, Morepen, Penguni, Akinem, Atai, Iwat, Tumbii, Tuan, Merwah, Umbii, Asak, Wonson, Anumii, dan Inam. Populasi tanaman damar laki-laki berada di Anjai, Jafai dan Akmuri sebagai areal konservasi ex-situ atau Areal Produksi Benih (APB). 

Sifat dan Karakteristik Damar Laki-laki

Jenis ini mempunyai bentuk batang silindris dan tidak berbanir, tinggi pohon mencapai 40 meter atau lebih dengan diameter 4 meter. Cabang dilingkari dengan kelopak daun (tandan) dalam rumbai-rumbai pada ujungnya. Daun melekat kuat tidak mudah gugur, bentuk daun sisik, ujung runcing, biji tidak bersayap, bersatu dengan sisik kerucut.

Di waktu muda bentuk tanaman ini cukup indah sehingga sangat menarik bila digunakan sebagai tanaman hias, khususnya untuk pohon natal. Pohon A. cunninghamii berbunga dan berbuah sepanjang tahun dan bervariasi untuk setiap lokasi.

Pada umumnya berbunga lebat pada bulan Desember-Maret dan mencapai buah masak sekitar bulan Juni-Juli. Ukuran panjang buah/cone A. cunninghamii bervariasi antar pohon. Buah Araucaria berbentuk kerucut dan berwarna kecokelatan bila masak.

Panjang buah/cone tua bervariasi antara 5,5-9,0 sentimeter dengan diameter pangkal buah 4-7 sentimeter, diameter tengah buah antara 5,5-8 sentimeter dan diameter ujung buah antara 4-7 sentimeter. Berat per buah kerucutnya berkisar antara 10-20 ons. Masing-masing buah kerucut yang normal jumlah bijinya berkisar antara 1.000-1.200 biji.

Potensi pemanfaatan A. cunninghamii mempunyai sederet manfaat potensial sehingga memberi kesempatan luas kepada pengguna atau pengembang hutan tanaman yang berminat menanam pohon jenis ini.

Penggunaan meliputi hampir seluruh spektrum dari pemakaian kayu lunak, termasuk untuk tiang dan gedung, plywood, furnitur (meja, kursi, alat rumah tangga, perabot rumah tangga, mebel, pertukangan, getahnya sebagai bahan kosmetik), molding, flooring, papan, bangunan kapal, peti, papan partikel, pulp dan kertas.

Sifat kayu dan teksturnya yang luar biasa seragam, berwarna kuning kecokelat-cokelatan, serta nilai kegunaan yang tinggi, menempatkan jenis ini sebagai kayu untuk bangunan yang paling disukai. A. cunninghamii menjadi bahan baku utama untuk industri penggergajian dan plywood di Papua Nugini.

Program penanaman damar laki-laki dimulai dengan membangun sekitar 1.000 hektare tanaman A. cunninghamii di Kebar, Manokwari, pada 1956-1961. Sayangnya, sejak itu tidak ada lagi perhatian yang cukup dari pemerintah terkait memelihara tanaman contoh tersebut. Terakhir luas tanaman tersebut telah berkurang menjadi sekitar 310 hektare akibat bencana alam.

Tanaman yang berumur 44 tahun telah mencapai tinggi 66,25 meter dengan diameter setinggi dada (dbh) antara 46,54-66,95 sentimeter. Australia, Malaysia, kongo, Uganda, Cina, Vietnam, Thailand, dan Hawai telah mengembangkan pohon ini untuk pelbagai keperluan.

Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan sejak 2000 telah melaksanakan koleksi materi genetik jenis A. cunninghamii di populasi alam Papua yaitu di kantong-kantong sumber benih wilayah Fakfak, Sorong, Serui, Wamena, Manokwari dan satu sumber benih dari Queensland hasil kerja sama dengan (CSIRO). 

Dengan demikian untuk kepentingan pengembangan jenis tersebut sudah seharusnya digunakan benih unggul yang dihasilkan dari kebun benih. Pada dasarnya keberhasilan pembibitan di persemaian.

Benih A. cunninghamii tergolong benih yang membutuhkan perlakuan awal (skarifikasi) bagi perkecambahannya. Karena bijinya terbungkus oleh lapisan kulit yang sangat keras dan tebal maka diperlukan perlakuan khusus. Salah satu cara yang mudah dan praktis adalah dengan merendamnya di air dingin selama 18 jam di dalam ember, kemudian ditiriskan dan diperam dalam kantong plastik hitam selama 48 jam.

Media yang cukup baik digunakan sebagai media tabur adalah pasir halus, yang sebelumnya telah disterilkan baik dengan cara dijemur atau disangray (digoreng) kemudian dikasih fungisida, kemudian bedeng tabur ditutup dengan sungkup plastik secara rapat untuk menjaga kelembabannya.

Selain itu pembibitan dapat dilakukan dengan teknik stek pucuk dan grafting. Untuk bahan stek pucuk digunakan tunas/trubusan pada bibit yang dipangkas.

Penanaman di Lapangan

Pemapanan tanaman uji dilakukan di desa Wringin Anom, Kecamatan Sukosari, Kabupaten Bondowoso. Tapak uji keturunan memiliki tipe iklim B menurut Scmidt dan Ferguson dengan rerata curah hujan 2.400 mm/tahun. Jenis tanahnya termasuk andosol. Tapak tergolong datar dengan kelerengan rata-rata 0-10%, terletak pada ketinggian tempat 800 meter dari permukaan laut.

Uji keturunan dirancang mengikuti rancangan acak lengkap berblok (randomized completely block design) dengan 6 sumber benih, 80 famili, 4 blok, 4 pohon per plot dengan jarak tanam 4 x 2 meter. Pemapanan tanaman uji dimulai dari penyiapan lahan (pembersihan lahan, pemasangan ajir, pembuatan lubang tanam) dan penanaman (pengemasan/pelabelan bibit, pengangkutan, pengeceran dan penanaman bibit).

Hasil pengamatan menunjukkan potensi hidup damar laki-laki atau Araucaria cunninghamii sampai dengan umur 3 tahun sekitar 95% dengan rata-rata tinggi 2-3,5 meter dan diameter batang 1,5-4 sentimeter.

Ikuti percakapan tentang rehabilitasi lahan di tautan ini

BERSAMA MELESTARIKAN BUMI

Ketika informasi makin marak, peristiwa-peristiwa tak lagi berjarak, jurnalisme kian penting untuk memberikan perspektif dan mendudukkan soal-soal. Forest Digest memproduksi berita dan analisis untuk memberikan perspektif di balik berita-berita tentang hutan dan lingkungan secara umum.

Redaksi bekerja secara voluntari karena sebagian besar adalah mahasiswa dan alumni Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University yang bekerja di banyak profesi. Dengan visi "untuk bumi yang lestari" kami ingin mendorong pengelolaan hutan dan lingkungan yang adil dan berkelanjutan.

Dukung kami mewujudkan visi dan misi itu dengan berdonasi atau berlangganan melalui deposit Rp 50.000.




Peneliti ahli madya Pusat Riset Konservasi Tumbuhan, Kebun Raya dan Kehutanan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)

Topik :

Bagikan

Komentar



Artikel Lain