Untuk bumi yang lestari

Kabar Baru| 12 Agustus 2023

Solusi Mengatasi Polusi Jakarta

Sektor transportasi menjadi faktor utama polusi udara yang berkontribusi sebesar 44% terhadap polusi udara. Perlu solusi komprehensif.

Denda parkir kendaraan bermotor tak lolos uji emisi

INDEKS kualitas udara Jakarta dan sekitarnya terburuk di dunia, menurut catatan IQAir. Selama sepekan terakhir IQAir mencatat Indeks kualitas Jakarta 140-158. Bahkan di Tangerang Selatan, indeks kualitas udara tembus 199. Berdasarkan Badan Kesehatan Dunia (WHO), angka tersebut menunjukkan udara tidak sehat untuk dihirup mahluk hidup.

Beberapa hari ini, penduduk Jakarta melihat kabut abu-abu di langit ibu kota. Foto suramnya langit Jakarta berseliweran di media sosial. Adit, 30, salah seorang warga Jakarta yang mengunggah foto mengatakan betapa tebalnya polusi Jakarta. “Saya memotretnya dari atas pesawat ketika terbang dari Soekarno-Hatta menuju Tanjung Pinang, mengerikan polusinya, hitam pekat,” ujar karyawan swasta yang aktif memantau IQair.

Konstruksi Kayu

Polusi udara memiliki dampak bagi kesehatan, di antaranya gangguan saluran pernafasan, penyakit jantung, kanker berbagai organ tubuh, gangguan reproduksi dan hipertensi (tekanan darah tinggi).  Beberapa jenis pencemaran udara yang paling sering ditemukan adalah Karbon Monoksida (CO), Nitrogen Oksida (NO2), Sulfur Oksida (SOx), photochemical oksida dan partikel.

Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Sigit Reliantoro mengakui kualitas udara Jakarta dan daerah sekitarnya mengkhawatirkan. Salah satu pemicunya, kata Sigit, adalah musim kemarau serta angin kering dari timur.

Selain itu, kontributor utama polusi udara Jakarta adalah pembakaran batu bara yang berkontribusi sebanyak 0,4%, pembakaran minyak sebesar 9%, dan gas dengan angka mencolok, 51%. Yang mengejutkan adalah sektor transportasi menjadi faktor utama penyebab polusi udara Jakarta yang berkontribusi sebesar 44%. Industri berhubungan dengan energi yang menyumbang 31%, manufaktur 10%, perumahan 14%, dan kegiatan komersial 1%.

Langit Jakarta dari atas Pesawat pada Agustus 2023. (Adityo)

Polutan seperti PM10, PM2.5, NOx (oksida nitrogen), dan karbon sebagian besar berasal dari kendaraan bermotor, seperti mobil, truk, dan sepeda motor. Data ini menggarisbawahi urgensi menangani emisi yang dihasilkan oleh kendaraan tersebut untuk meredakan polusi udara. Seiring itu, sulfur dioksida (SO2) pada umumnya berasal dari kegiatan manufaktur, khususnya pabrik pembangkit listrik, dengan kontribusi signifikan sebesar 61,96% terhadap polusi.

Menghadapi krisis polusi udara di Jakarta perlu pendekatan terpadu dengan melibatkan komitmen semua pihak terkait. Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan.

  • Menggunakan Transportasi Umum. Solusi utama terletak pada penguatan sistem transportasi umum yang efisien dan berkelanjutan, termasuk kereta listrik, bus listrik, dan jalur sepeda, yang akan mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi dan emisi yang dihasilkannya.
  • Menerapkan Standar Emisi yang Ketat. Standar emisi yang lebih ketat bagi kendaraan dan industri menjadi penting. Regulasi ini akan mendorong produsen mobil untuk menghasilkan kendaraan ramah lingkungan, sehingga emisi dapat dikurangi.
  • Mendorong Penggunaan Kendaraan Listrik. Mendorong penggunaan kendaraan listrik (EV) menjadi langkah penting. Insentif seperti pengurangan pajak dan subsidi dapat memotivasi masyarakat dan industri otomotif untuk beralih ke kendaraan listrik.
  • Diversifikasi Sumber Energi. Berpindah dari energi berbasis batu bara dan minyak ke sumber energi bersih seperti surya, angin, dan hidro dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dan polusi udara dari sektor energi.
  • Inisiatif Pertanian Perkotaan dan Pemilihan Pohon. Pertanian perkotaan dan penanaman pohon di kota dapat berfungsi sebagai penyaring alami polutan udara, serta meredam efek pulau panas perkotaan, menghasilkan lingkungan yang lebih hijau dan sejuk.
  • Regulasi dan Monitoring Industri. Pemerintah perlu memantau dan menegakkan standar emisi bagi industri. Mengimplementasikan teknologi ramah lingkungan dan sistem pemantauan emisi yang lebih baik dapat membantu mengendalikan polusi dari sektor manufaktur.
  • Meningkatkan Kesadaran dan Pendidikan Masyarakat. Kampanye kesadaran publik mengenai dampak buruk polusi udara terhadap kesehatan dan lingkungan dapat mendorong perubahan perilaku, seperti mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan menghindari pembakaran terbuka.
  • Pengembangan Infrastruktur Hijau. Memperluas ruang hijau, taman kota, dan atap hijau secara efektif dapat menyaring polutan udara, memberikan warga kota lingkungan yang lebih nyaman.
  • Pemantauan Kualitas Udara. Meningkatkan akurasi dan transparansi sistem pemantauan kualitas udara akan memberdayakan pemerintah dan masyarakat untuk mengukur efektivitas upaya pengendalian polusi dan membuat keputusan yang berdasar.
  • Kolaborasi Internasional. Jakarta dapat belajar dari strategi pengendalian polusi yang berhasil di kota-kota lain. Kerja sama internasional dalam teknologi, kebijakan, dan inovasi dapat membantu mengidentifikasi solusi yang lebih efektif. 

Menangani polusi udara di Jakarta memerlukan upaya kolektif dari semua pihak terlibat. Dengan langkah-langkah komprehensif dan berkelanjutan, kemungkinan besar kualitas udara di Jakarta dan sekitarnya dapat membaik, menciptakan lingkungan perkotaan yang lebih sehat dan berkelanjutan bagi penduduknya. Jalannya mungkin tidak mudah, namun dengan tekad dan kolaborasi, Jakarta dapat kembali bernapas dengan lega.

Ikuti percakapan tentang polusi udara di tautan ini

BERSAMA MELESTARIKAN BUMI

Ketika informasi makin marak, peristiwa-peristiwa tak lagi berjarak, jurnalisme kian penting untuk memberikan perspektif dan mendudukkan soal-soal. Forest Digest memproduksi berita dan analisis untuk memberikan perspektif di balik berita-berita tentang hutan dan lingkungan secara umum.

Redaksi bekerja secara voluntari karena sebagian besar adalah mahasiswa dan alumni Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University yang bekerja di banyak profesi. Dengan visi "untuk bumi yang lestari" kami ingin mendorong pengelolaan hutan dan lingkungan yang adil dan berkelanjutan.

Dukung kami mewujudkan visi dan misi itu dengan berdonasi atau berlangganan melalui deposit Rp 50.000.




Penggerak @Sustainableathome

Topik :

Bagikan

Komentar



Artikel Lain