KEBAKARAN hutan dan lahan di Kalimantan Barat meluas. Gubernur Kalimantan Barat menetapkan status siaga darurat bencana asap pada 24 Februari 2023 yang berlaku hingga 31 Oktober 2023.
Dalam Rapat Koordinasi Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan Kalimantan Barat pada 23 Agustus 2023), Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan kebakaran makin meluas dipicu oleh El Niño atau musim kemarau kering. "Presiden mengatakan potensi besar kebakaran tahun ini ada di wilayah gambut karena ada El Niño," katanya.
Menurut Yudo, potensi kebakaran hutan dan lahan secara alami di Kalimantan Barat akibat cuaca sudah cukup besar karena provinsi ini memiliki lahan gambut cukup luas. “Potensi kebakaran semakin meningkat dengan adanya unsur kesengajaan manusia, terutama untuk kepentingan pembersihan lahan. Untuk itu perlu kerja keras untuk menanganinya," kata dia.
Yudo Margono pun terbang ke Mempawah, Kalimantan Barat, untuk meninjau potensi kebakaran. Menurut dia, ada banyak kendala memadamkan api. Seperti sarana dan prasarana yang belum memadai. Musim kemarau membuat sumber air mengering sehingga butuh selang panjang untuk mendatangkan air dari lokasi yang jauh. Juga membangun embung.
Di provinsi ini, ia melihat masih terdapat kendala yang dihadapi pemerintah daerah untuk melakukan pemadaman. Oleh karena itu, ia berjanji akan mengevaluasi dan memperbaiki strategi pemadaman Karhutla, tak hanya di Kalbar tetapi juga di daerah lainnya, seperti melengkapi sarana dan prasarana pemadaman Karhutla agar lebih memadai.
Sejauh ini, menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) luas kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Barat naik sebanyak 6.681,95 hektare pada Juli, dengan rincian kebakaran di rawa gambut 1.261,29 hektare dan di lahan mineral seluas 5.420,66 hektare. Angka ini terkait dengan penyataan Yudo yang menduga kebakaran dipicu faktor pembakaran untuk keperluan land clearing.
Kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Barat paling luas terjadi di Kabupaten Sambas, Kapuas Hulu, Sintang, dan Sanggau. "Kami telah mengerahkan Manggala Agni pada lokasi-lokasi yang terjadi kebakaran,” kata Direktur Pengendalian Karhutla KLHK Thomas Nifinluri dalam keterangan pers.
Thomas mengakui Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) sedang tidak baik di Kalimantan Barat akibat terbakar. Berdasarkan pantauan Forest Digest pada 24 Agustus 2023 pukul 00.25 WIB, ISPU di Stasiun Pontianak Tenggara menunjukkan angka 271 dengan keterangan sangat tidak sehat.
Untuk menanggulanginya, KLHK telah melakukan penyiraman (water bombing) dan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Kalimantan Barat. “Sampai hari ini water bombing telah dilakukan sebanyak 19 sortie dengan total 1,25 juta liter air untuk pemadaman. TMC sebanyak 40 sortie dengan total garam yang disemai sebanyak 38,3 ton. TMC Tahap III akan dilaksanakan pada 23 Agustus - 2 September 2023,” kata Thomas.
Dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Karhutla di Kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kalimantan Barat pada 22 Agustus 2023 , Thomas menyebut upaya pemadaman tengah dilakukan oleh Manggala Agni, Satgas Darat dan Satgas Udara Provinsi Kalimantan Barat. Tetapi ia berharap pemerintah pusat dan daerah dapat memperkuat komunikasi dan koordinasinya.
Studi Centre for Research on Energy and Clean Air (CREA) menyebut kebakaran hutan dan lahn turun menyumbang polutan ke udara Jakarta. Polusi udara akibat pembakaran energi kotor di sekitar ibu kota bertambah dengan naiknya angka kebakaran hutan dan lahan.
Ikuti percakapan tentang kebakaran hutan dan lahan di tautan ini
BERSAMA MELESTARIKAN BUMI
Ketika informasi makin marak, peristiwa-peristiwa tak lagi berjarak, jurnalisme kian penting untuk memberikan perspektif dan mendudukkan soal-soal. Forest Digest memproduksi berita dan analisis untuk memberikan perspektif di balik berita-berita tentang hutan dan lingkungan secara umum.
Redaksi bekerja secara voluntari karena sebagian besar adalah mahasiswa dan alumni Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University yang bekerja di banyak profesi. Dengan visi "untuk bumi yang lestari" kami ingin mendorong pengelolaan hutan dan lingkungan yang adil dan berkelanjutan.
Dukung kami mewujudkan visi dan misi itu dengan berdonasi atau berlangganan melalui deposit Rp 50.000.
Alumnus Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB
Topik :