NAMA SpoGomi berasal dari dua kata: sport yang berarti olah raga dalam bahasa Inggris; dan gomi atau sampah dalam bahasa Jepang. Maka spogomi artinya olah raga memungut sampah. Di Jepang, spogomi sudah dipertandingkan dalam kompetisi sejak 2008.
Kini kompetisi SpoGomi menjadi olah raga populer di Rusia, Myanmar, belakang juga di Indonesia. Kompetisi spogomi bertujuan menyelesaikan permasalahan sampah melalui olah raga.
Persoalan sampah merupakan salah satu tantangan sosial bagi masyarakat sekitar. Permasalahan sampah tidak bisa hanya bergantung dan ditangani oleh pemerintah daerah atau hanya segelintir orang.
Masyarakat juga harus mempertanggung jawabkan sampah mereka. Salah satunya melalui olah raga memungut dan memilah sampah ini.
Permainan SpoGomi memiliki peraturan. Menurut Journal of Sports Science, SpoGomi terdiri dari pemain, lawan, dan wasit. Kompetisi ini dilakukan secara tim dengan setiap tim beranggotakan 3-5 orang. Semua peserta diwajibkan memakai sarung tangan dan penjepit untuk mengambil sampah. Peserta dilarang memungut sampah di dekat jalan raya atau rel kereta api.
Setiap tim bersaing dengan cara memungut sampah di area yang telah ditentukan. Selain memungut, tim juga perlu memilah sampah sesuai sifatnya dengan benar ke dalam kantong berkode warna, misalnya kantong kuning untuk sampah plastik yang bisa didaur ulang atau kantong putih untuk kaleng logam.
Para peserta harus berteriak “Memungut sampah adalah olah raga!” sebelum berlari ke area yang ditentukan. Menurut web SpoGomi World Cup, kompetisi spogomi biasanya berlangsung selama 60 menit serta penambahan waktu 20 menit untuk penyortiran sampah.
Perolehan poin berdasarkan kuantitas dan kualitas sampah. Poin berdasarkan hasil timbangan sampah sesuai sifatnya. Misalnya 10 poin untuk setiap 100 gram sampah plastik atau 100 poin untuk setiap 100 gram puntung rokok.
Jika dua tim mendapatkan poin yang sama, pemenang ditentukan oleh kualitas sampah, dengan poin berdasarkan jenis sampah. Tim juga perlu menyiapkan strategi dalam menentukan rute memungut sampah karena tim selalu didampingi wasit.
Wasit bertugas mengawasi tim dan mencegah tim yang memungut sampah di luar area dan memungut sampah dari tong sampah. Wasit memiliki kartu kuning dan merah untuk memberikan pelanggaran pada tim yang tidak mengikuti peraturan.
SpoGomi dikategorikan sebagai olah raga luar ruangan Olahraga ini memiliki tiga fitur utama. Pertama, penyelenggaraan lomba dapat dilakukan di mana saja, baik di kota, pantai, maupun pegunungan. Kedua, olahraga ini tidak memandang jenis kelamin dan usia. Anak kecil,
anak usia sekolah, orang dewasa, dan lansia dapat menikmati olahraga ini bersama. Ketiga, masyarakat dilibatkan karena olahraga ini didasarkan pada kerja sama di tingkat masyarakat antara pemerintah, pemerintah daerah, sekolah, dan perusahaan.
Indonesia berkesempatan menjadi tuan rumah kompetisi internasional bertajuk SpoGomi World Cup 2023 Indonesia Stage pada 18 Maret 2023 di Lenteng Agung dengan penyelenggara dari Yayasan The Nippon Foundation.
Menurut keterangan Yayasan The Nippon, Indonesia merupakan negara pertama yang mengadakan penyisihan untuk Spogomi World Cup bulan November 2023 di Jepang, sehingga Yayasan The Nippon hadir dalam acara penyisihan tersebut.
Ada 31 tim yang mengikuti babak penyisihan, mulai dari ibu-ibu, komunitas, bahkan anak-anak. Perwakilan Yayasan The Nippon, Mr. Takayasu Udagawa menyampaikan bahwa SpoGomi memiliki slogan “Change For The Blue” agar laut bisa kembali biru dan diwariskan kepada generasi selanjutnya.
Pemenang SpoGomi pada Maret lalu akan mewakili Indonesia di SpoGomi World Cup yang pada 22 November 2023. Sebagai persiapan kompetisi dunia ini, turnamen penyisihan dan turnamen nasional dijadwalkan akan diadakan di 47 provinsi di Jepang dan di enam negara bagian besar dan sekitar 20 negara di luar negeri.
Turnamen kualifikasi diadakan di berbagai negara di dunia, yaitu Indonesia, Vietnam, Brazil, Filipina, Spanyol, Moroko, Italia, Thailand, India, Swedia, Amerika Serikat, Inggris, Malaysia, Australia, Jerman, Prancis, Pakistan, Bulgaria, Afrika Selatan, Kanada, termasuk Jepang. Tim pemenang akan lolos ke Piala Dunia di Jepang. Perkembangan ada di web SpoGomi.
Tim pemenang biasanya mendapatkan sertifikat atau piala, dan mungkin hadiah kecil dari sponsor. SpoGomi sebenarnya bukan tentang hadiah. Peserta menikmati sifat kompetitif olahraga, bekerja sama dengan tim, memanfaatkan waktu berharga di luar ruangan, serta menjaga kebersihan lingkungan.
BERSAMA MELESTARIKAN BUMI
Ketika informasi makin marak, peristiwa-peristiwa tak lagi berjarak, jurnalisme kian penting untuk memberikan perspektif dan mendudukkan soal-soal. Forest Digest memproduksi berita dan analisis untuk memberikan perspektif di balik berita-berita tentang hutan dan lingkungan secara umum.
Redaksi bekerja secara voluntari karena sebagian besar adalah mahasiswa dan alumni Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University yang bekerja di banyak profesi. Dengan visi "untuk bumi yang lestari" kami ingin mendorong pengelolaan hutan dan lingkungan yang adil dan berkelanjutan.
Dukung kami mewujudkan visi dan misi itu dengan berdonasi atau berlangganan melalui deposit Rp 50.000.
Mahasiswa Kimia Universitas Jember. Media sosial: @felita.nti
Topik :