SEBAGAI peneliti tumbuhan paku, saya acap mendapat pertanyaan, “Tanamanku ini suplir atau tumbuhan paku ya?” Nah, jadi bingung bagaimana menjawabnya. Sebab semua suplir adalah tumbuhan paku, namun tidak semua tumbuhan paku adalah suplir.
Suplir dulu menjadi tren tanaman hias sekitar tahun 1980-an. Ia merupakan tumbuhan paku dengan nama latin Adiantum. Sebelumnya Adiantum sempat digolongkan ke dalam suku Adiantaceae, Parkeriaceae bahkan Polypodiaceae, sebelum akhirnya ditetapkan sebagai anggota dari suku Pteridaceae bersama marga lainnya yang juga tidak memiliki ”indusium sejati”. Nama Adiantum berasal dari bahasa Yunani yaitu ”Adiantos” yang memiliki arti “anti air” karena kemampuan entalnya dalam meloloskan air tanpa membuatnya basah.
Istilah suplir diperkirakan berasal dari sebutan Adiantum dalam bahasa Prancis, yaitu “chevelure” yang berarti “seperti rambut”. Dalam bahasa Inggris, Adiantum disebut dengan “maidenhair fern”. Bentuk helaian daunnya yang jatuh menjuntai ke bawah dianggap menyerupai helaian rambut (hair) dari seorang gadis (maiden). Pendapat lain menyatakan nama tersebut disematkan karena tangkai daun Adiantum umumnya berwarna hitam mengkilat seperti rambut.
Jenis tipe dari marga ini adalah Adiantum capillus-veneris yang pertama kali dideskripsikan oleh Carolus Linnaeus pada tahun 1753. Adiantum capillus-veneris merupakan salah satu jenis suplir dengan penyebaran cukup luas. Dalam bahasa Inggris, Adiantum capillus-veneris disebut sebagai ”Venus Maidenhair Fern” karena juntaian daunnya yang indah seperti rambut sang dewi cinta, Venus.
Jumlah jenis Adiantum di seluruh dunia mungkin mencapai 280 jenis bahkan mungkin lebih, mengingat hingga kini masih banyak temuan Adiantum yang dipublikasikan sebagai jenis baru. Angka tersebut belum termasuk hasil silangannya yang jumlahnya diperkirakan mencapai lebih dari puluhan.
Meskipun tidak menghasilkan bunga, beberapa jenis atau kultivar mampu menghasilkan efek variegata dengan semburat putih atau warna kemerahan pada daun mudanya jika terkena sedikit sinar matahari, menyebabkan banyak jenis Adiantum digunakan sebagai tanaman hias. Beberapa jenis di antaranya dilaporkan juga dapat dimanfaatkan sebagai sayur dan dalam bidang kesehatan karena kandungan bahan aktifnya.
Sebagai salah satu anggota tumbuhan paku, suplir juga memiliki daun muda yang menggulung dan menghasilkan spora. Spora pada tumbuhan paku berguna untuk perkembangbiakannya. Spora pada suplir dihasilkan dalam kotak spora (sporangium) yang terletak di permukaan bagian bawah helaian daunnya, tertutup oleh ”indusium semu” yang hanya berupa pelebaran tepi daun yang melekuk ke bawah dan bukan berupa selaput pelindung sejati seperti layaknya anggota Suku Pteridaceae lainnya.
Ikuti percakapan tentang tumbuhan paku di tautan ini
BERSAMA MELESTARIKAN BUMI
Ketika informasi makin marak, peristiwa-peristiwa tak lagi berjarak, jurnalisme kian penting untuk memberikan perspektif dan mendudukkan soal-soal. Forest Digest memproduksi berita dan analisis untuk memberikan perspektif di balik berita-berita tentang hutan dan lingkungan secara umum.
Redaksi bekerja secara voluntari karena sebagian besar adalah mahasiswa dan alumni Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University yang bekerja di banyak profesi. Dengan visi "untuk bumi yang lestari" kami ingin mendorong pengelolaan hutan dan lingkungan yang adil dan berkelanjutan.
Dukung kami mewujudkan visi dan misi itu dengan berdonasi atau berlangganan melalui deposit Rp 50.000.
Peneliti Tumbuhan Paku di Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)
Topik :