Untuk bumi yang lestari

Kabar Baru| 14 Maret 2025

Gletser Menghilang, Arus Laut Semakin Melemah. Apa Akibatnya?

Mencairnya gletser di pegunungan kutub Utara dan Selatan akan menaikkan muka air laut global setinggi 32 sentimeter. Kok bisa?

Gletser di seluruh dunia mencair lebih cepat (foto: Unsplash.com/Henrique Setim)

GLETSER yang mencair bukan kabar baru. Itu sudah terjadi sejak puluhan tahun lalu dan semakin cepat sejak isu krisis iklim naik daun. Tapi pencairan gletser berlangsung dengan laju yang lebih cepat dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Berdasarkan studi yang menganalisis data perubahan massa di 233 wilayah, gletser di seluruh dunia kehilangan sekitar 273 miliar ton setiap tahun pada periode 2000 hingga 2023. Selama satu dekade terakhir, laju kehilangan gletser 36% lebih tinggi dibanding periode 2000-2011.

Konstruksi Kayu

Sejak 2000, lapisan es gletser telah hilang sebanyak 5%. Di beberapa wilayah bahkan lebih ekstrem. Gletser Eropa Tengah telah mneyusut 39% dalam kurun waktu 20 tahun. Di luar Antartika, mencairnya gletser bisa dua kali lebih besar dibanding Antartika.

Gletser punya peran penting sebagai sumber air tawar bagi jutaan penduduk bumi. Kehilangan 273 miliar ton es dalam satu tahun, berarti setara dengan konsumsi air orang-orang di dunia dalam 30 tahun. Dengan asumsi konsumsi per orang adalah 3 liter per hari.

Seandainya seluruh gletser mencair, permukaan air laut akan naik setinggi 32 sentimeter. Permukaan laut global telah meningkat lebih dari 20 sentimeter sejak 1900. Setengah kenaikannya baru terjadi di awal 1990-an. Setiap sentimeter kenaikan muka air laut berpotensi membuat 2 juta orang terancam banjir rob.

Mencairnya gletser juga akan mendisrupsi arus laut, terutama arus laut Antartika yang merupakan arus laut terkuat di bumi. Studi terbaru menunjukkan mencairnya es Antartika akan membuat arus laut menjadi lebih lambat 20% pada 2050.

Arus laut Antartika dan arus laut lainnya, seperti arus Kuroshio di Jepang dan arus Agulhas di Afrika Selatan, berperan penting mengatur iklim bumi. Keberadaan arus laut Antartika yang dingin membantu menjaga suhu air laut tidak terlalu panas. Sehingga lapisan es Antartika bisa terlindungi, membawa air kaya nutrisi Antartika ke daerah lain, dan menghalangi spesies invasif tumbuh.

Melemahnya arus laut Antartika mengurangi keanekaragaman hayati dan menurunkan produktivitas perikanan yang menjadi tumpuan hidup masyarakat pesisir. Hal ini juga membantu tumbuhnya spesies invasif seperti rumput laut banteng ke Antartika dan mengganggu ekosistem lokal.

Arus laut yang lebih lemah di sekitar Antartika juga memungkinkan lebih banyak air hangat masuk ke selatan dan memperparah pencairan lapisan es Antartika. Akhirnya akan meningkatkan permukaan air laut global. Serta mengurangi kemampuan laut untuk menanggulangi perubahan iklim dengan menyerap kelebihan panas dan karbon di atmosfer.

Gletser, laut, dan air yang ada di bumi adalah satu kesatuan ekosistem. Jika ada gangguan di satu komponen, otomatis akan mengganggu komponen yang lain. 

Ikuti percakapan tentang pemanasan global di tautan ini

BERSAMA MELESTARIKAN BUMI

Ketika informasi makin marak, peristiwa-peristiwa tak lagi berjarak, jurnalisme kian penting untuk memberikan perspektif dan mendudukkan soal-soal. Forest Digest memproduksi berita dan analisis untuk memberikan perspektif di balik berita-berita tentang hutan dan lingkungan secara umum.

Redaksi bekerja secara voluntari karena sebagian besar adalah mahasiswa dan alumni Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University yang bekerja di banyak profesi. Dengan visi "untuk bumi yang lestari" kami ingin mendorong pengelolaan hutan dan lingkungan yang adil dan berkelanjutan.

Dukung kami mewujudkan visi dan misi itu dengan berdonasi atau berlangganan melalui deposit Rp 50.000.




Alumnus Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB

Topik :

Bagikan

Komentar



Artikel Lain