SEBAGAI negara nomor dua dan tiga dengan jumlah penggemar hallyu—gelombang budaya Korea ke seluruh dunia—terbanyak, Indonesia dan Korea Selatan tertarik memakai para artis pop kedua negara untuk mempromosikan isu hutan dan lingkungan. Rencana ini dibahas dalam pertemuan antara Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya dengan Menteri Kehutanan Korea Kim Jae-Hyun di sela Asia Pasific Forest Week di Incheon, Korea Selatan.
Menurut Menteri Siti, pendekatan kultural merupakan salah satu cara yang bisa menarik perhatian generasi muda ikut serta dalam menjaga hutan dan lingkungan. “Kolaborasi ini menggunakan jalur kultural, misalnya mempertimbangkan kegandrungan generasi muda Indonesia dan Korea pada K-Pop,” kata Siti dalam rilisnya pada 19 Juni 2019.
Siti juga mengatakan kerja sama tersebut diusulkan berkaitan dengan pelibatan generasi muda dalam perlindungan hutan dan lahan yang menjadi salah satu aspek diskusi Panel Asia Pasific Forest Comission FAO. Ia mengatakan di Indonesia, sudah ada beberapa tokoh seni dan musik yang konsen dan konsisten menyuarakan isu bidang lingkungan, seperti penyanyi Opie Andaresta, Glenn Fredly, Nugie, Melanie Subono, pelakon Nicolas Saputra.
Kim Jae-Hyun menambahkan untuk mendukung rencana itu, ia segera berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Korea di Indonesia untuk membahasnya. Selain itu, ia juga akan melakukan pendekatan dengan artis-artis K-pop yang memiliki banyak fans di kedua negara.
Bangstan Boys atau BTS (foto di atas) menjadi band K-pop paling populer di seluruh dunia. The Korea Foundation pada Desember 2018 merilis jumlah penggemar budaya populer Korea tersebar di 113 negara dengan jumlah hampir tembus 90 juta. Indonesia menjadi negara ketiga dengan jumlah hallyu terbanyak, setelah Filipina dan Korea. Filipina hampir 21 persen penduduknya menggemari band korea. Sementara Korea hanya 500 ribu orang.
Di Indonesia penggemar band Korea tak hanya datang dari usia milenial. Penggemar terbanyak memang usia 20-25 tahun, tapi penggemar yang lebih tua dari usia itu juga tak kalah banyak. Jawa Timur menjadi provinsi dengan jumlah penggemar K-pop terbanyak di Indonesia dengan jumlah 32 persen, disusul Jawa Barat, dan DKI Jakarta.
Mendekatkan isu lingkungan kepada generasi muda ini rencananya tidak hanya terbatas pada kolaborasi artis Indonesia dan bintang K-pop. Menurut Siti, kegiatan merangkul perhatian anak muda tersebut berupa kegiatan-kegiatan festival milenial untuk hutan, pertukaran generasi muda Korea dan Indonesia terkait dengan aspek pendidikan, budaya dan ilmu pengetahuan untuk menyiapkan pemimpin kehutanan dan lingkungan hidup masa depan.
Selain membahas kerja sama untuk generasi muda, pada pertemuan bilateral ini KLHK juga membahas tentang peningkatan kerja sama untuk kegiatan yang sudah dilakukan sebelumnya antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Korea. Termasuk di antaranya kerja sama pada bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, kerja sama antar taman nasional, pengembangan wood pellet untuk biomasa, dan pengelolaan gambut. Juga inisiatif kerja sama baru untuk pengendalian kebakaran hutan dan lahan.
Asia Forest Pasific Week berlangsung pada tanggal 17-21 Juni 2019. Acara ini diselenggarakan oleh FAO bekerja sama dengan Korea Forest Service yang mengusung tema hutan untuk perdamaian dan kesejahteraan (Forests for Peace and Well-being). Dalam acara ini pemerintah Indonesia melalui KLHK menyampaikan pencapaian dan program kerjanya termasuk moratorium pemberian izin baru kebun sawit dan hutan rakyat melalui skema perhutanan sosial.
BERSAMA MELESTARIKAN BUMI
Ketika informasi makin marak, peristiwa-peristiwa tak lagi berjarak, jurnalisme kian penting untuk memberikan perspektif dan mendudukkan soal-soal. Forest Digest memproduksi berita dan analisis untuk memberikan perspektif di balik berita-berita tentang hutan dan lingkungan secara umum.
Redaksi bekerja secara voluntari karena sebagian besar adalah mahasiswa dan alumni Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University yang bekerja di banyak profesi. Dengan visi "untuk bumi yang lestari" kami ingin mendorong pengelolaan hutan dan lingkungan yang adil dan berkelanjutan.
Dukung kami mewujudkan visi dan misi itu dengan berdonasi atau berlangganan melalui deposit Rp 50.000.
Alumnus Fakultas Kehutanan IPB
Topik :