Kabar Baru| 21 Desember 2019
Tanaman Penangkal Ular
ULAR adalah penunjang penting sebuah ekosistem. Artinya, jika di lingkungan kita masih ada ular, berarti lingkungan tersebut masih seimbang. Karena ular adalah predator alami yang memangsa hama bagi manusia. Ia pemakan tikus yang menjadi hama dan penyebab leptospirosis yang membuat manusia demam tinggi jika terpapar kencing tikus.
Di Jakarta beberapa waktu lalu ada pembasmian besar-besar tikus karena angka leptospirosis sangat tinggi. Kemungkinan bakterinya menyebar melalui kencing tikus lalu singgah di makanan. Populasi tikus liar di got-got Jakarta mungkin meruyak karena tak ada pemakan alamiahnya yang ada dalam rantai makanan lingkungan Ibu Kota.
Beberapa waktu belakangan sejumlah kota dihebohkan oleh penangkapan banyak ular, bahkan sejenis kobra, yang masuk ke permukiman bahkan rumah. Para pengamat ular mengatakan fenomena ini adalah mudiknya para ular ke bekas habitat mereka sebelum kawasan itu berubah fungsi menjadi perumahan. Meski ular tak mengenal kembali ke kandang bahkan ke telurnya, mudik adalah cara mereka berkeliaran di habitatnya.
Meski berfungsi sebagai penyeimbang sistem pertahanan ular justru membahayakan bagi manusia. Ia bisa menyerang manusia jika merasa terganggu oleh keberadaan kita, meski tak akan menyerang jika instingnya mengatakan kehadiran kita aman bagi mereka. Karena itu ular perlu dicegah masuk ke dalam rumah dengan memakai tanaman yang alami dan tak disukai mereka.
Menurut situs Pets.com, pemakaian bahan kimia untuk mengusir ular tidak efektif. Contoh kasusnya ada di Amerika dan Afrika. Bahan kimia hanya ampuh mengusir beberapa jenis ular sementara jenis lain bertahan dan makin kebal. Di Amerika cara ampuh mengusir ular dengan memakai cara organik, salah satunya dengan tanaman.
Pada dasarnya ular tak menyukai bau menyengat. Tapi pada beberapa jenis ular mereka malah akrab dengan bau tajam karena lahir dan besar di lingkungan bau tersebut. Misalnya, ular yang hidup di sekitar kebun bawang putih, sepanjang hidupnya akan akrab dengan bau itu, bahkan bersahabat dengannya dan menganggap bau itu sebagai wilayah perlindungannya. Sebaliknya, bau bawang putih ampuh mengusir jenis lain yang terbiasa hidup di habitat lain.
Berikut ini tanaman yang secara alamiah bisa mengusir ular:
Vetiver
Akar rumput kasar dari Tamil, India, ini mengeluarkan molum sebagai penawar racun dalam air atau tanah dan minyak atsiri. Karena itu di Indonesia dikenal dengan nama “akar wangi”. Di Thailand atau India, para petani menanam vetiver di lahan perkebunan. Selain menyerap polusi air yang terkontaminasi limbah, vetiver juga berperan dalam mengusir hama. Karena daun dan akar tanaman yang bisa tumbuh 1,5 meter ini tak disukai oleh tikus dan serangga.
Irma Hutabarat, penyiar televisi yang kini jadi aktivis lingkungan, membuktikan vetiver ampuh mengusir ular. Di rumahnya di Jalan Inspeksi Citarum di Bandung, ia membangun rumah yang atap dan lantainya terbuat dari daun vetiver. Ia juga menanam vetiver di halamannya. Sehingga meskipun rumah kecil itu rimbun oleh pelbagai jenis pepohonan, terlindung dari kedatangan ular. "Sepanjang saya tinggal di sini tak pernah lihat ada ular," katanya.
Sereh
Sejenis dengan vetiver, daun sereh juga menghasilkan resin yang meruapkan bau menyengat. Ular malas mendekat ke tanaman sereh akibat bau ini. Dengan indra penciuman yang tajam—ular sangat mengandalkan hidup untuk mendeteksi sekeliling—ular sudah mencium bau sereh dari jauh sehingga mereka tak akan melintasi daerah yang terdapat tanaman ini.
Marigolds
Akar bunga cantik berwarna pink dan merambat ini juga menghasilkan bau menyengat sehingga tak akan didekati ular. Akarnya yang melingkar sebenarnya menjadi tempat favorit tikus bersarang, tapi karena bau menyengat itu tikus pun enggan berada lama di dekatnya.
Lidah Mertua
Fungsi utamanya menyerap polusi di perkotaan karena bisa ditanam di pot di teras rumah. Tapi pisau daun dan ujungnya yang tajam membuat ular malas berjalan di sela-selanya. Lidah mertua efektif mencegah ular masuk ke ruang tamu kita.
Bawang
Cairan yang dihasilkannya mampu menjadi penangkal ular karena menghasilkan bau menyengat dan perih. Ular pada dasarnya malas mendekati kebun bawang karena bau menyengat yang tercium dari jarak jauh.
Tak ada tanaman tunggal yang bisa mengusir ular. Kombinasi beberapa tanaman mungkin lebih efektif. Tapi, satu hal, karena ia mahluk hidup yang berperan dalam siklus dan rantai makanan serta penyeimbang ekosistem, ular tak boleh dibunuh.
BERSAMA MELESTARIKAN BUMI
Ketika informasi makin marak, peristiwa-peristiwa tak lagi berjarak, jurnalisme kian penting untuk memberikan perspektif dan mendudukkan soal-soal. Forest Digest memproduksi berita dan analisis untuk memberikan perspektif di balik berita-berita tentang hutan dan lingkungan secara umum.
Redaksi bekerja secara voluntari karena sebagian besar adalah mahasiswa dan alumni Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University yang bekerja di banyak profesi. Dengan visi "untuk bumi yang lestari" kami ingin mendorong pengelolaan hutan dan lingkungan yang adil dan berkelanjutan.
Dukung kami mewujudkan visi dan misi itu dengan berdonasi atau berlangganan melalui deposit Rp 50.000.
Redaksi
Topik :