Edisi Juli-September 2020
-
Sudut Pandang
Problem Sawah di Rawa Gambut
Memaksakan menanam padi di rawa gambut, selain riskan gagal, pemerintah juga terus-menerus terkena bias beras dalam ketahanan pangan.
-
Surat
Forest Digest Berusia 4 Tahun
Forest Digest ingin mencoba hadir menjernihkan duduk soal agar kita punya perspektif yang sama dalam memperlakukan lingkungan dan merawat planet ini agar tetap nyaman kita ditinggali. Untuk bumi yang lestari.
-
Ragam
Imbas Pandemi Virus Corona Covid-19
Pandemi virus corona covid-19 berdampak pada berbagai sektor.
-
Laporan Utama
Normal Baru dalam Paradigma Lingkungan
Setelah pandemi kita akan memasuki kebiasaan baru untuk mencegah pandemi muncul kembali. Harus dimulai dari paradigma mengelola lingkungan.
-
Laporan Utama
Dunia Setelah Pandemi Covid-19
Virus-virus baru muncul seiring kenaikan emisi karbon akibat pembakaran energi fosil setelah Revolusi Industri. Dunia setelah virus corona akan bertambah pekat.
-
Laporan Utama
Teladan Masyarakat Adat Mencegah Wabah
Masyarakat adat Tebat Benawa di Sumatera Selatan mempraktikkan kearifan lokal yang berabad-abad menjadi bagian hidup mereka untuk mencegah wabah virus corona. Kendati tak ada hukum positif mereka patuh pada aturan pembatasan interaksi sosial dan menyiapkan ketahanan pangan.
-
Laporan Utama
Dari Masker Hingga Wisata Virtual
Banyak cara yang dilakukan para rimbawan di masa pandemi. Selain tetap bekerja dengan protokol kesehatan yang ketat, mereka membantu masyarakat memperkuat ketahanan pangan.
-
Laporan Utama
Pabrik Virus dari Gua
Kelelawar jadi sumber virus mematikan karena inang paling nyaman. Virus berpindah kepada manusia karena habitatnya menurun akibat pemanasan global.
-
Laporan Utama
Corona dan Ulah Kita
Pandemi global virus corona telah menewaskan hampir 500.000 orang per 23 Juni 2020. Jumlah orang yang terinfeksi mencapai 9,3 juta. Angka ini sepertinya akan terus bertambah di tengah pelonggaran karantina wilayah untuk menyelamatkan ekonomi. Mahluk renik mahakecil itu telah membuat kita insaf agar lebih menyayangi bumi, peduli pada beban planet ini, yang terpanggang oleh naiknya suhu dan emisi. Virus-virus makin sering muncul karena mereka kehilangan inang di tubuh satwa liar yang habitatnya dibabat, ruangnya diokupasi, bahkan diburu dan dikonsumsi. Untuk kebutuhan, keinginan, dan keserakahan kita.
-
Laporan Utama
Flu Spanyol yang Ganas
Pandemi virus flu paling ganas yang pernah melanda dunia pada 1918. Menyerang dalam tiga gelombang, jumlah orang terinfeksi diperkirakan mencapai 500 juta dengan kematian 50 juta orang.
-
Laporan Utama
Korupsi Keragaman Hayati
Dampak penebangan liar yang paling merugikan, yang biasanya tidak dipertimbangkan, adalah mengubah iklim mikro dan meningkatkan jumlah bahan yang mudah terbakar.
-
Laporan Khusus
Corona Virus Bandel
Gejala virus corona berbeda-beda pada tiap orang. Tapi ketika kita menyepelekan dan imunitas tubuh turun, ia akan menyerang secara masif.
-
Laporan Khusus
Takut, Pengap, Tapi Tidak Boleh Stres
Menahan pipis, tidak makan dan minum, serta pengap karena delapan jam memakai baju pelindung diri, para bidang bekerja merawat pasien covid-19 dengan risiko tertular juga. Tugas mereka tak hanya memantau pasien tapi juga menghibur mereka agar tetap bersemangat sembuh.
-
Laporan Khusus
Kecemasan Terbesar Seorang Dokter
Ia sangat khawatir menjadi pembawa virus ke dalam rumah dan menulari anggota keluarga serta tetangga. Serangan virus corona begitu nyata dan dahsyat.
-
Buku
Musim Semi yang Sepi
Rachel Carson menulis Silent Spring ketika dunia sedang merayakan industri kimia setelah Perang Dunia II. Ramalan pandemi akibat kerusakan alam.
-
Buku
Tatanan Dunia Setelah Corona
Dunia setelah pandemi virus corona menurut Slavoj Žižek adalah dunia yang terpaksa memakai paham komunisme baru. Simplistis.
-
Buku
Bertualang ke Galeri Seni Bumi
Colin Tudge membuat kita makin mencintai pohon. Ada banyak misteri yang belum kita tahu di balik kehidupannya.
-
Buku
Masa Depan Keserakahan
Kritik kepada kapitalisme yang oleng akhir-akhir ini. Sistem politik dan ekonomi ini runtuh karena keserakahan dan tak memberi kebahagiaan kepada orang seorang.
-
Kolom
Kebakaran Hutan: Oleh dan Untuk Siapa?
Lebih menyedihkan lagi adalah pemerintah daerah yang mestinya berada di garda terdepan melindungi wilayahnya hanya sedikit yang menggugat korporasi secara perdata. Bahkan ada yang terang-terangan menghalangi proses investigasi di lapangan.Â
-
Kolom
Hutan Adat Mau ke Mana?
Lebih penting dari itu adalah memotong kanker Pasal 67 Undang-Undang Kehutanan 1999. Hanya memakai Peraturan Menteri dengan rasa Peraturan Dirjen yang berada di bawah bayang-bayang peraturan daerah, hutan adat tidak akan ke mana-mana.
-
Kolom
Reforma Agraria Setelah Pandemi Corona
Keberhasilan reforma agraria tidak hanya akan diukur pada berapa luas tanah yang diredistribusikan atau berapa banyak sertifikat atau izin yang dikeluarkan dalam perhutanan sosial, tapi seberapa berdaya dan sejahtera masyarakat penerimanya.
-
Teknologi
Melacak Kekerabatan Keluarga Cendana
Tak hanya mengecek DNA manusia, teknologi PCR dipakai juga untuk melacak kekerabatan pohon cendana. Indonesia menjadi wilayah endemik pohon harum yang berharga mahal ini.
-
Reportase
Burung-burung Pulau Rambut
Pulau Rambut di Teluk Jakarta menjadi kerajaan burung yang menjadi tempat singgah spesies yang terancam punah. Di sini mereka beristirahat, mencari makan, dan berkembang biak.
-
Profil
Penjaga Owa Jawa Terakhir
Rahayu Oktaviani memfokuskan perhatian dan penelitian pada owa Jawa. Kehilangan habitat akibat hutan yang dibabat dan dikonversi serta perburuan membuat kera kecil ini terancam punah.
-
Penelitian
Minyak Eukaliptus Penangkal Virus Corona
Kadar senyawa dalam minyak eukaliptus mampu membunuh 80-100% virus corona dan flu burung dengan konsentrasi 1%. Layak dikembangkan.
-
Fotografi
Pemulung Bantargebang
Bagi mereka, sampah yang kita buang adalah rezeki. Daya tampung Bantargebang hampir penuh.
-
Bintang
Tissa Biani: Anak Muda Harus Peduli
Dengan pembatasan sosial dan kewajiban di rumah, kata Tissa, membuat banyak orang menghabiskan waktu berinteraksi di media sosial. “Selalu ada hal positif yang bisa kita petik dari keadaan sulit,†kata Tissa Biani.