-
Laporan Khusus|Januari-Maret 2021
Para Penjaga Desa Hutan
Forest Digest memilih lima tokoh yang menopang usaha-usaha restorasi ekosistem di tingkat tapak. Inisiatif-inisiatif masyarakat desa yang bisa menjadi model manajemen hutan masa depan.
-
Laporan Khusus|Januari-Maret 2021
Menebus Utang untuk Anak-Cucu
Desakan industri kelapa sawit mendorong penduduk berinisiatif mendirikan hutan desa. Mereka jadi sadar hutan adalah harta terakhir yang mereka punya.
-
Laporan Utama|Juli-September 2020
Corona dan Ulah Kita
Pandemi global virus corona telah menewaskan hampir 500.000 orang per 23 Juni 2020. Jumlah orang yang terinfeksi mencapai 9,3 juta. Angka ini sepertinya akan terus bertambah di tengah pelonggaran karantina wilayah untuk menyelamatkan ekonomi. Mahluk renik mahakecil itu telah membuat kita insaf agar lebih menyayangi bumi, peduli pada beban planet ini, yang terpanggang oleh naiknya suhu dan emisi. Virus-virus makin sering muncul karena mereka kehilangan inang di tubuh satwa liar yang habitatnya dibabat, ruangnya diokupasi, bahkan diburu dan dikonsumsi. Untuk kebutuhan, keinginan, dan keserakahan kita.
-
Laporan Utama|Oktober-Desember 2020
Karbon Kita Siapa Punya
Pemerintah tengah menyusun rancangan Peraturan Presiden tentang nilai ekonomi karbon untuk pencapaian kontribusi yang ditetapkan secara nasional. Ekonomi karbon adalah satu cara mengurangi emisi yang hendak diturunkan sebanyak 41% pada 2030 atau 1,081 Giga ton merujuk emisi 2010. Jika nilai karbon Indonesia sebesar US$ 5 per ton setara CO2, pengurangan emisi itu bernilai US$ 5,4 miliar atau Rp 75,7 triliun. Di pasar global nilai karbon setara Rp 3.871 triliun jika merujuk pada pelepasan emisi pada 2018 sebanyak 55,3 Giga ton. Di luar soal nilainya, perdagangan karbon sebuah cara menjanjikan manajemen lingkungan lestari, untuk mencegah ancaman serius pemanasan global. Akan adilkah skema dan aturannya? Terutama mendorong agar Indonesia nol emisi suatu hari nanti.
-
Laporan Utama|Oktober-Desember 2020
Cara Mereka Memotong Emisi
Teladan perdagangan karbon di banyak negara yang telah lebih dulu menerapkannya. Ekonomi maju emisi terkendali.
-
Laporan Khusus|April-Juni 2020
Dari Ekowisata Sampai Wanamina
Ada pelbagai jenis multiusaha kehutanan yang sudah berjalan di luar hutan produksi. Bisa ditiru.
-
Laporan Khusus|Januari-Maret 2020
Sertifikasi Hutan: Demi Pasar dan Lingkungan
Sertifikasi hutan dituntut oleh pasar demi menjaga lingkungan dan menjamin legalitasnya. Belum menyentuh keperluan masyarakat.
-
Reportase|Oktober-Desember 2018
Elang Jawa Kembali ke Sarangnya
Elang Jawa kembali ke sarang mereka di Desa Cibulao. Setelah penduduk membangun kembali hutan yang rusak.
-
Laporan Utama|Oktober-Desember 2019
Perhutanan Sosial 4.0
Perhutanan sosial memasuki fase ketiga: menjadi solusi konflik tenurial, meningkatkan taraf hidup petani di sekitar hutan, dan tercapai kelestarian ekologi. Prinsip dasarnya adalah mengubah orientasi pemberian akses terhadap hutan, dari paradigma bisnis kepada korporasi selama 1970-2000, menjadi orientasi kepada masyarakat yang secara empiris terbukti lebih mampu menjaga rimba secara berkelanjutan. Dengan targetnya seluas 13,8 juta hektare, perhutanan sosial masih tertatih-tatih sebagai andalan mengentaskan kemiskinan dan menumbuhkan ekonomi masyarakat kecil: hanya mengejar target realisasi pemberian izin, prinsip pelibatan masyarakat yang belum ajek, hingga lambatnya mesin birokrasi yang belum simultan mendorong tercapainya tiga tujuan itu.
-
Laporan Utama|Juli-September 2019
Insaf yang Hampir Terlambat
Pengelolaan hutan yang mengandalkan sepenuhnya pada komoditas kayu, setelah Indonesia merdeka, menghasilkan deforestasi dan degradasi lahan yang akut dan membuat planet bumi kian memanas. Pertumbuhan penduduk dan tuntutan kebutuhan ekonomi menambah derita hutan tropis Indonesia. Setelah 34 juta hektare tutupan hutan hilang, setelah 49% habitat endemis lenyap, kini ada upaya memulihkan hutan kembali lewat restorasi ekosistem: paradigma yang tak lagi melihat hutan semata tegakan pohon. Restorasi seperti cuci dosa masa lalu, cuci piring kotor sebelum kenyang, insaf yang hampir terlambat. Setelah satu dekade, restorasi masih merangkak dengan pelbagai problem. Aturan-aturan main belum siap, regulasi masih tumpang tindih, organ-organ birokrasi di tingkat tapak belum sepenuhnya berjalan.
-
Laporan Utama|April-Juni 2019
Citarum Belum Harum
Banyak program memperbaiki sungai Citarum, sungai terpanjang di Jawa Barat, yang dijuluki sungai terkotor di kolong langit. Tiap gubernur punya program sendiri dengan anggaran tak sedikit. Ada Citarum Bergetar, Citarum Lestari, Citarum Bestari. Semuanya gagal. Kini muncul Citarum Harum. Kali ini perbaikan lebih masif dan bergaung karena kebijakannya langsung di tangan presiden. Tahun pertama Citarum Harum perbaikan sungai yang berakhir di Muara Gembong Bekasi ini belum terlalu signifikan, tapi menjanjikan. Salah satunya karena vetiver tanaman penyerap limbah beracun. Perlu pola pikir menyeluruh di semua lapisan masyarakat.
-
Buku|April-Juni 2019
Milenial dan Problem Lingkungan
Bagaimana milenial melihat masalah hutan dan lingkungan? Buku ini mengulasnya dari cara pandang generasi ini.
-
Laporan Utama|Januari-Maret 2019
Negosiasi Alot di Katowice
Para negosiator perubahan iklim berembuk di Polandia. Tarik menarik kepentingan negara maju dan berkembang.
-
Buku|Januari-Maret 2019
Buku Pintar Istilah-Istilah Kehutanan
Buku yang mempermudah pemahaman terhadap istilah-istilah teknis di bidang kehutanan. Akan ideal jika tersedia dalam dua bahasa: Indonesia-Inggris.
-
Laporan Utama|Oktober-Desember 2018
Nasib Burung dalam Tangkar
Pegiat konservasi dan pehobi burung kicau berdebat soal perlindungan lima jenis burung. Nilai bisnisnya sangat besar.
-
Buku|Oktober-Desember 2018
Rumus Ekonomi Perubahan Iklim
Buku yang mengantarkan William Nordhaus meraih Nobel Ekonomi 2018. Ia membuat model matematika mencegah perubahan iklim.
-
Reportase|Oktober-Desember 2018
Kopi dan Konservasi adalah Sejoli
Di Kampung Cibulao, Puncak, masyarakat menanam kopi untuk merevitalisasi mata air Ciliwung. Ekonomi dan ekologi bisa serasi.
-
Kabar Alumni|April-Juni 2018
Berbagi Bersama Yayasan HAE-IPB
Antusiasme alumni Fakultas Kehutanan terlihat dari sumbangan yang masuk. Dari target Rp 50 juta, terkumpul Rp. 226.298.609 dalam waktu tiga pekan.
-
Kabar Alumni|Agustus-Oktober 2016
Taman Hutan Kampus Kehutanan
Jika pohon-pohon di arboretum ditanam para dosen dan mahasiswa Fakultas Kehutanan, pohon di hutan lanskap yang kini meneduhi plaza yang luas dan jalan-jalan di sekitarnya itu ditanam para alumninya.
-
Laporan Utama|Agustus-Oktober 2016
Mari Berwisata...
Ekowisata kian digandrungi para pelancon. Promosi melestarikan alam mulai menyadarkan banyak orang akan pentingnya upaya pelestarian. Dan upaya tersebut bertemu dengan hasrat orang untuk jalan-jalan dalam ekowisata. Tak mudah menggolongkan sebuah objek wisata ke dalam kategori eko. Ini beberapa di antaranya:
-
Kabar Alumni|November-Januari 2017
Rimbawan IPB Peduli
Menanam pohon, menanam harapan, juga peduli korban banjir Garut.
-
Buku|Januari-Maret 2018
Dasar Pikir Menata Hutan
Salah kaprah kebijakan mengelola hutan dimulai dari sesat pikir meletakkan dasar-dasarnya. Buku dari bahan kuliah ini jadi panduan dasar bagaimana membuat kebijakan mengelola rimba.
-
Buku|November-Januari 2017
Kebajikan dari Alam
Dua buku tentang kearifan mengelola lingkungan. Otokritik yang perlu didengar.
-
Laporan Utama|Juli-September 2018
Dari Kuis Ketok ke Kuis Tetot
Meja-meja rusak karena diketok saat ujian. Bikin kaget.
-
Buku|April-Juni 2018
Nyanyian Meratus yang Kian Pupus
Sebuah buku yang memotret perubahan suku Dayak di pegunungan Meratus. Potret dari sudut pandang modern.
-
Perjalanan|Juli-September 2018
Bhineka Tunggal Papua
Papua: erotisme yang misterius. Perpaduan antara lautan, daratan, dan langit biru di ujung timur Indonesia.
-
Buku|Oktober-Desember 2017
Trilogi Surga Dunia
Rekaman kekayaan alam Indonesia yang tak tepermanai. Ada di sekitar kita.
-
Buku|Juli-September 2018
Kearifan Orang Tradisional vs Modern
Jared Diamond meneliti komunitas tradisional di dunia. Ia menganalisisnya untuk memetakan hidup orang di zaman modern.
-
Laporan Utama|Juli-September 2018
Di Balik Sampul Forest Digest Edisi Khusus Hapka 2018
Sampul yang coba menangkap masa lalu dan masa kini, kenangan dan harapan yang akan datang.
-
Kabar Alumni|Juli-September 2018
Rimbawan Menjadi Relawan Gempa Lombok
Para rimbawan IPB di Lombok bahu-membahu membantu para korban gempa.