Untuk bumi yang lestari

Kabar Baru| 30 November 2022

Apa itu Konferensi Keanekaragaman Hayati COP CBD?

COP15 yang digelar di Montreal pada Desember mendatang menjadi penting pasca COP27. Disebut juga COP CBD.

Kakaktua Sumba (Cacatua sulpurea) yang kini terancam punah (sumber: burung.or.id)

KONFERENSI Iklim PBB COP 27 telah usai, meski molor dua hari, pada 20 November 2022. Para delegasi, sejak di Sharm el-Sheikh, Mesir, sudah membicarakan Konferensi Keanekaragaman Hayati COP15 di Montreal, Kanada, pada 7 Desember 2022, yang populer dengan nama COP CBD atau conference on biological diversity. Apa itu COP CBD?

Meski sama-sama berbagi nama “COP,” kependekan dari Conference of Parties atau konferensi para pihak, kedua konferensi ini dirancang untuk membahas area kebijakan dan negosiasi yang berbeda.

Jika Konferensi Iklim COP21 menghasilkan Perjanjian Paris 2015 yang mengikat semua negara jika meratifikasinya dengan nationally determined contribution (NDC), tahun ini konferensi COP CBD keanekaragaman hayati COP15 memiliki target kesepakatan kerangka kerja keanekaragaman hayati global 10 tahun yang baru.

Krisis iklim dan punahnya keanekaragaman hayati pada dasarnya saling berhubungan. Sehingga sebagian dari hasil-hasil inisiatif dan kesepakatan dari COP27 Sharm el-Sheikh akan dibawa dalam meja negosiasi COP15 Montreal.

Salah satunya adalah inisiatif ENACT atau enhancing nature based solutions for an accelerated climate transformation.

Menyelamatkan keanekaragaman hayati sama mendesaknya dengan kenaikan suhu bumi penyebab krisis iklim. Seperempat spesies tumbuhan dan hewan kini terancam punah, termasuk reptil dan burung. Lebih dari separuh produk domestik global global juga amat bergantung pada alam.

Tantangan menyelamatkan keanekaragaman hayati sangat besar, waktu yang sangat pendek dalam COP15 berarti negosiasi yang rumit.

Di antara banyak isu yang akan dinegosiasikan di COP CBD COP15 adalah proposal yang membahas infrastruktur, pertanian, spesies invasif, pestisida, peran bisnis dan subsidi pemerintah yang merusak lingkungan.

Negosiator juga akan berusaha mencapai kesepakatan tentang pembiayaan keanekaragaman hayati (termasuk bagaimana biaya dibagi antara negara kaya dan negara berkembang) dan melibatkan kearifan lokal dan masyarakat adat.

Negosiasi-negosiasi sudah dimulai hari ini, 30 November 2022. Hasil negosiasi akan dibawa ke dalam pertemuan puncak di Monteral selama dua pekan mulai 7 Desember 2022.

COP CBD atau COP15 adalah negosiasi untuk melindungi keanekaragaman hayati dan mengatasi perubahan ikllm. Hutan, mangrove, terumbu karang, lahan gambut, dan ekosistem lain yang menyimpan kekayaan kehidupan juga menyimpan karbon dalam jumlah besar, sehingga melindungi dan memulihkan ekosistem ini akan berdampak untuk mengatasi krisis iklim.

Ikuti perkembangan COP CBD COP15 di tautan ini

BERSAMA MELESTARIKAN BUMI

Ketika informasi makin marak, peristiwa-peristiwa tak lagi berjarak, jurnalisme kian penting untuk memberikan perspektif dan mendudukkan soal-soal. Forest Digest memproduksi berita dan analisis untuk memberikan perspektif di balik berita-berita tentang hutan dan lingkungan secara umum.

Redaksi bekerja secara voluntari karena sebagian besar adalah mahasiswa dan alumni Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University yang bekerja di banyak profesi. Dengan visi "untuk bumi yang lestari" kami ingin mendorong pengelolaan hutan dan lingkungan yang adil dan berkelanjutan.

Dukung kami mewujudkan visi dan misi itu dengan berdonasi atau berlangganan melalui deposit Rp 50.000.




Alumni Institut Teknologi Bandung dan Universitas Indonesia

Topik :

Bagikan

Komentar



Artikel Lain